Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas Ekstrem, Bagaimana Pohon Bisa Jadi AC Alami untuk Seluruh Kota?

Kompas.com - 24/06/2025, 19:40 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Studi baru yang dilakukan oleh Institut Federal Swiss untuk Penelitian Hutan, Salju, dan Lanskap (WSL) mengungkap, pohon di perkotaan memiliki efek pendinginan yang penting, bahkan dalam cuaca yang sangat panas.

Saat matahari terik, pepohonan di kota punya cara alami untuk mendinginkan sekitarnya. Mereka melakukannya dengan menguapkan air melalui daun-daunnya. Proses ini mirip dengan bagaimana tubuh kita berkeringat untuk mendinginkan diri.

Namun, kemampuan pohon untuk mendinginkan ini ada batasnya.

Jika suhu daun naik di atas 30 - 35 derajat C, proses fotosintesis tidak akan berfungsi lagi. Pada titik ini, pori-pori daun akan menutup untuk mencegah kehilangan air lebih banyak sehingga akan berhenti untuk mendinginkan lingkungannya.

Akan tetapi ada kabar baik juga yang terungkap dari studi baru ini.

Seperti dikutip dari Phys, Selasa (24/6/2025), dalam studinya peneliti menyelidiki bagaimana pohon platanus bereaksi terhadap kondisi yang sangat ekstrem.

Baca juga: Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia

Peneliti menemukan bahkan pada suhu di atas 39 derajat C, pohon-pohon ini terus menguapkan air jauh lebih banyak dari yang diperkirakan.

Ini berarti mereka secara efektif terus mendinginkan area di sekitarnya, meskipun suhu udara sangat panas.

Christoph Bachofen, peneliti utama studi, bersama timnya memasang alat pengukur pada delapan pohon platanus di daerah pinggiran kota Geneva, pada musim semi 2023.

Alat sensor tersebut mencatat aliran getah di dalam batang pohon. Dari data aliran getah ini, tim peneliti dapat menyimpulkan berapa banyak air yang diuapkan oleh pohon, dan dengan demikian, mengetahui seberapa besar kemampuan pohon tersebut dalam mendinginkan lingkungan sekitar.

Dan pada musim panas di tahun yang sama, Geneva mengalami dua gelombang panas ekstrem dengan suhu rekor yang mencapai hampir 40 derajat C.

Kondisi ini secara tidak sengaja menjadi kesempatan sempurna bagi peneliti untuk melihat bagaimana pohon-pohon tersebut bekerja di bawah tekanan panas yang sangat tinggi.

Tim peneliti mendapatkan hasil yang berlawanan dari perkiraan mereka. Mereka mengira pohon-pohon itu akan berhenti mengalirkan air saat suhu sangat panas dan udara sangat kering.

Namun yang terjadi justru sebaliknya, aliran air dalam pohon justru meningkat seiring dengan kenaikan suhu.

Para peneliti menduga bahwa cadangan air yang dalam di dalam tanah adalah salah satu faktor yang membantu pohon platanus untuk terus menguapkan air meskipun dalam kondisi panas ekstrem.

Baca juga: Jangan Remehkan, Pohon Mati Masih Efektif Simpan Karbon

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
Usung Kearifan Lokal, BREWi JAYA Jadi Wujud Bisnis Berkelanjutan UB untuk Pendidikan Terjangkau
LSM/Figur
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
OECD: Biaya Kekeringan Diperkirakan Naik 35 Persen pada 2035
Pemerintah
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
Ramai PHK dan Susah Dapat Kerja? FAO Ajak Lirik Sektor Pertanian
LSM/Figur
Perubahan Iklim Bakal Bikin Aroma Vanila Alami Lebih Sulit Didapatkan
Perubahan Iklim Bakal Bikin Aroma Vanila Alami Lebih Sulit Didapatkan
LSM/Figur
KLH Perketat PROPER, Klaim Perusahaan Bakal Diikuti Survei Lapangan
KLH Perketat PROPER, Klaim Perusahaan Bakal Diikuti Survei Lapangan
Pemerintah
ITS Perluas Akses Beasiswa, Dorong Pendidikan Inklusif
ITS Perluas Akses Beasiswa, Dorong Pendidikan Inklusif
Swasta
MethaneSAT Hilang di Angkasa, Pemantauan Emisi Metana di Ujung Tanduk
MethaneSAT Hilang di Angkasa, Pemantauan Emisi Metana di Ujung Tanduk
Swasta
Mangrove Diselamatkan, Manusia dan Buaya Sama-Sama Aman
Mangrove Diselamatkan, Manusia dan Buaya Sama-Sama Aman
LSM/Figur
Jual Kayu Ilegal, Direktur Perusahaan Terancam 15 Tahun Penjara
Jual Kayu Ilegal, Direktur Perusahaan Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Semua Kawasan Komersial di Jakarta Harus Kelola Sampah Mandiri, Tak Bebani APBD
Semua Kawasan Komersial di Jakarta Harus Kelola Sampah Mandiri, Tak Bebani APBD
Pemerintah
Bus Listrik Bisa Pangkas Emisi GRK, tetapi Berpotensi Jadi Proyek FOMO
Bus Listrik Bisa Pangkas Emisi GRK, tetapi Berpotensi Jadi Proyek FOMO
Swasta
Tambang Ancam Ekosistem Kerapu dan Ketahanan Pangan di Raja Ampat
Tambang Ancam Ekosistem Kerapu dan Ketahanan Pangan di Raja Ampat
LSM/Figur
Susu Terancam Panas Ekstrem, Produksinya Turun 10 Persen oleh Iklim
Susu Terancam Panas Ekstrem, Produksinya Turun 10 Persen oleh Iklim
Pemerintah
Setiap Makanan Berisiko Terkontaminasi Mikroplastik dari Kemasan
Setiap Makanan Berisiko Terkontaminasi Mikroplastik dari Kemasan
Pemerintah
Transisi Energi Terbarukan yang Adil Tingkatkan PDB Global 21 Persen
Transisi Energi Terbarukan yang Adil Tingkatkan PDB Global 21 Persen
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau