Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur Penyu di Pulau Sangalaki Banyak yang Dicuri Lalu Dijual

Kompas.com - 27/06/2025, 10:15 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BERAU, KOMPAS.com - Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I BKSDA Kalimantan Timur, Yulian Sadono, menyebutkan telur penyu di Pulau Sangalaki, Berau, masih terus dicuri lalu dijual oleh masyarakat.

Mereka nekat mencuri telur satwa dilindungi itu dari sarang yang berada di tepi pantai. Karenanya, petugas bergantian berpatroli untuk memantau pergerakan induk penyu di Sangalaki saat malam hari.

"Kami berpatroli, kemudian merelokasi telur, mencatat lokasi yang benar atau yang sudah rusak. Jadi mudah untuk menentukan mana lokasi yang ada telurnya atau enggak," ujar Yulian dalam acara Media Gathering PAMA Group 2025, di Pulau Maratua, Rabu (25/6/2025).

Tak sendirian, BKSDA Kaltim turut menggandeng pihak kepolisian untuk mencegah kasus pencurian telur penyu. Yulian menyebut, petugas akan menunggu di kawasan Derawan untuk mencegat para pencuri.

Baca juga: Melihat Konservasi Penyu Pulau Sangalaki di Timur Kalimantan

"Semakin intensif mereka melakukan penjagaan di situ. Jadi, kayak kami ini dua minggu yang lalu dapat penyerahan barang bukti dari polsek sekitar 1.000 telur," ucap dia.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Pihaknya pun tak ragu untuk memidanakan para pelaku. Sejauh ini, BKSDA berencana memasang kamera CCTV yang bisa mendeteksi alabila ada pergerakan mencurigakan dari predator alami maupun manusia di sarang penyu.

"Strategi kami untuk ini kami ada rencana memasang CCTV, jadi bisa connect dengan handphone kalau ada pergerakan. Ke depan dengan PAMA mungkin ada menara pengawas," tutur Yulian.

Adapun BKSDA Kaltim bekerja sama dengan PAMA, untuk mengonservasi penyu sisik dan penyu hijau di Pulau Sangalaki. CSR Departement Head PAMA, Maidi Irvan, mengatakan perjanjian kerja sama berlasung hingga 2027 mendatang.

Baca juga: Miris! Tubuh Penyu Mengandung Plastik Setara 10 Bola Pingpong

Tujuannya, melindungi populasi penyu yang menurun akibat predator alami maupun perdagangan ilegal.

"BKSDA secara rutin menjaga pulau tersebut supaya bisa menyelamatkan telur yang ada di sepanjang pantai," tutur Maidi.

Ia mencatat, jumlah telur penyu yang menetas di Sangalaki makin meningkat pada 2024. Karena itu, perusahaannya turut mendukung konservasi satwa langka dan dilindungi tersebut.

"Tujuan program kami adalah meningkatkan upaya konservasi satwa endemik yang terancam punah. Kemudian kami jaga kesimbangannya, dan prinsip-prinsip ini memang tertuang dalam prinsip ESG yang kami jalankan di dalam program CSR," jelas dia.

Baca juga: Kabar Baik, Populasi Penyu di Seluruh Dunia Mulai Pulih

Maidi mengakui, akses dan infrastruktur di pulau tersebut masih terbatas. Perubahan iklim, kurangnya sumber daya manusia yang terlatih, kebijakan maupun penegakan hukum, serta kurangnya partisipasi masyarakat masih menjadi tantangan konservasi penyu.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
Lumba-Lumba Muncul di Laut Jakarta, Jadi Momentum Perkuat Perlindungan Perairan
LSM/Figur
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Kemenperin Dorong Industri Lapor Emisi Lewat SIINas
Pemerintah
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
Pertamina Gandeng Kelompok Tani Hutan Perkuat Perhutanan Sosial
BUMN
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Pemerintah Resmikan Pasar Perdagangan Sertifikat EBT ICDX
Swasta
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
Perubahan Iklim, Situs Warisan Dunia Terancam Kekeringan atau Banjir
LSM/Figur
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
Ancaman Tersembunyi Perubahan Iklim, Bikin Nutrisi Makanan Turun
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau