Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kuntoro Boga
Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan, Kementan

Praktisi, Peneliti dan Pengamat Pertanian

Menjaga Hutan, Menggerakkan Ekonomi

Kompas.com - 21/08/2025, 16:06 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Manfaatnya berlapis, di mana tanah tetap subur, hasil kakao terjaga, sementara tanaman sela seperti pisang, jagung, atau jahe memberi tambahan pendapatan dan mendukung ketahanan pangan keluarga petani.

Baca juga: Liberika dan Excelsa: Jejak Eksotisme Kopi Nusantara

Hal serupa berlaku pada karet. Jika dikelola secara monokultur, kebun karet rentan memiskinkan tanah dan mempercepat erosi.

Namun, dalam pola agroforestri, karet yang ditanam bersama tanaman lain terbukti berperan besar dalam konservasi tanah, air, dan keanekaragaman hayati.

Penelitian menunjukkan agroforestri karet lebih unggul dibanding monokultur, baik dalam meningkatkan cadangan karbon, mengurangi emisi gas rumah kaca, maupun menjaga habitat satwa.

Selain itu, pendapatan petani lebih terjamin berkat diversifikasi hasil. Model ini dapat diterapkan di kawasan hutan lindung maupun produksi, sehingga karet tidak hanya berfungsi sebagai komoditas ekonomi, tetapi juga bagian dari upaya menjaga kelestarian hutan.

Pala dan kelapa turut memperkaya perhutanan sosial. Di Maluku, pala tumbuh subur dalam pola agroforestri di Pulau Banda dan Seram, menjaga ekosistem sekaligus melestarikan warisan budaya.

Dua kali panen pala dalam setahun mampu memberi pendapatan puluhan juta rupiah, ditambah nilai tambah dari pengolahan biji dan fuli untuk ekspor.

Sementara itu, pohon kelapa meski umumnya tumbuh di pinggir hutan atau kawasan perhutanan sosial, sering dipadukan dengan pinang, cengkeh, atau jati.

Bersama kopi, kakao, dan karet, komoditas ini termasuk dalam 10 besar ekspor perkebunan unggulan Indonesia.

Dengan budidaya yang lebih lestari, komoditas tersebut bukan menjadi penyebab deforestasi, melainkan justru “sahabat hutan”.

Sinergi pemangku kepentingan

Pemerintah pusat kini serius menggaungkan perhutanan sosial sebagai strategi besar ketahanan pangan sekaligus swasembada nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa perhutanan sosial adalah potensi nyata yang selama ini belum dimanfaatkan maksimal.

Melalui kolaborasi lintas sektor seperti Kementerian LHK, Kementan, Polri, DPR, hingga pemerintah daerah, berbagai kegiatan nyata dilakukan, salah satunya penanaman jagung serentak di kawasan hutan sosial.

Baca juga: Mengelola Dinamika Pasar dan Industri Kelapa Bulat

 

Pemerintah bahkan memproyeksikan jutaan hektar perhutanan sosial sebagai cadangan pangan strategis, mulai dari padi gogo, jagung, hingga umbi, melalui pola agroforestri yang ramah lingkungan.

Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto yang menginstruksikan sektor kehutanan mendukung swasembada pangan demi kedaulatan bangsa.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Program ASRIDiapresiasi karena Tingkatkan Kesadaran soal Krisis Iklim
Program ASRIDiapresiasi karena Tingkatkan Kesadaran soal Krisis Iklim
Pemerintah
Penuhi Permintaan Susu yang Meningkat, Perusahaan Ini Jalankan Bisnis secara Inklusif
Penuhi Permintaan Susu yang Meningkat, Perusahaan Ini Jalankan Bisnis secara Inklusif
LSM/Figur
Studi: Kotoran Penguin di Antartika Bisa Bantu Dinginkan Planet
Studi: Kotoran Penguin di Antartika Bisa Bantu Dinginkan Planet
Pemerintah
Bahan Organik dan Kimia Cemari Situ Ria Rio hingga Picu Buih di Kali Sunter
Bahan Organik dan Kimia Cemari Situ Ria Rio hingga Picu Buih di Kali Sunter
Pemerintah
Tahun Ini, Menteri LH Wajibkan Produsen Kelola Sampah Plastik Sendiri
Tahun Ini, Menteri LH Wajibkan Produsen Kelola Sampah Plastik Sendiri
Pemerintah
Program Inkubasi UMKM Garudafood Berdayakan Ibu Rumah Tangga Jadi Penggerak Ekonomi
Program Inkubasi UMKM Garudafood Berdayakan Ibu Rumah Tangga Jadi Penggerak Ekonomi
Swasta
Ancaman Perubahan Iklim, Hutan Paling Beragam di Dunia Tak Mampu Adaptasi
Ancaman Perubahan Iklim, Hutan Paling Beragam di Dunia Tak Mampu Adaptasi
Pemerintah
Duduk Perkara Wartawan dan Humas KLH Dikroyok Saat Segel Perusahaan di Banten
Duduk Perkara Wartawan dan Humas KLH Dikroyok Saat Segel Perusahaan di Banten
Pemerintah
Asal Ular Tentukan Efektivitas Pembasmian Tikus secara Alami di Indramayu
Asal Ular Tentukan Efektivitas Pembasmian Tikus secara Alami di Indramayu
Pemerintah
Akses Kesehatan Berkelanjutan, Kunci Atasi Penyakit Pernapasan Kronis
Akses Kesehatan Berkelanjutan, Kunci Atasi Penyakit Pernapasan Kronis
Swasta
KLH/BPLH Genjot Target Indonesia Bersih 2029 lewat Pengelolaan Sampah 100 Persen
KLH/BPLH Genjot Target Indonesia Bersih 2029 lewat Pengelolaan Sampah 100 Persen
Pemerintah
Menjaga Hutan, Menggerakkan Ekonomi
Menjaga Hutan, Menggerakkan Ekonomi
Pemerintah
Perundingan Perjanjian Global Gagal, RI Tetap Berkomitmen Hentikan Polusi Plastik
Perundingan Perjanjian Global Gagal, RI Tetap Berkomitmen Hentikan Polusi Plastik
Pemerintah
Kompas Gramedia Gelar Roadshow Edukasi Keberlanjutan ke SMA di Jakarta
Kompas Gramedia Gelar Roadshow Edukasi Keberlanjutan ke SMA di Jakarta
Swasta
Asia ESG Summit 2025 Segera Digelar, Bahas Kolaborasi Menuju Masa Depan Berkelanjutan
Asia ESG Summit 2025 Segera Digelar, Bahas Kolaborasi Menuju Masa Depan Berkelanjutan
BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau