KOMPAS.com - Google secara resmi merilis layanan baru bernama Carbon Footprint for Google Ads.
Layanan ini dirancang untuk memfasilitasi pemasang iklan dalam menghitung dan mengontrol jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari kampanye iklan mereka.
Google awalnya memperkenalkan layanan ini pada awal tahun ini, tetapi ketersediaan awalnya dibatasi hanya untuk pemasang iklan besar tertentu.
Kini, melalui peluncuran menyeluruh ini, layanan tersebut dapat digunakan oleh seluruh pengguna layanan iklan Google.
Melansir ESG Today, Kamis (9/10/2025), Google menjelaskan bahwa layanan pelaporan jejak karbon yang baru dirilis memberi akses kepada pemasar (marketer) terhadap data primer.
Data tersebut memungkinkan mereka memantau emisi karbon yang dihasilkan dari kegiatan promosi mereka di berbagai platform iklan Google, seperti Display & Video 360, Search Ads 360, Campaign Manager 360, dan Google Ads.
Baca juga: AI Google Bikin Peta Bumi Terlengkap untuk Pahami Perubahan Lingkungan
Laporan-laporan tersebut kemudian akan menyediakan rincian data emisi di seluruh scope 1, 2, dan 3.
Laporan ini dibuat sesuai dengan Protokol Gas Rumah Kaca dan Ad Net Zero Global Media Sustainability Framework.
Kerangka kerja tersebut memperkirakan emisi di berbagai saluran media menggunakan standar industri media dan ilmu pengetahuan iklim.
"Upaya mencapai pemasaran yang lebih berkelanjutan adalah sebuah maraton yang harus dilakukan bersama-sama. Ketika pemasar berkolaborasi, hasil yang dicapai akan jauh melampaui sekadar memenuhi regulasi," kata Spencer Low, Kepala Bidang Keberlanjutan Regional Asia Pasifik.
"Dengan mengadopsi pendekatan berbasis data dan menjalin kerja sama, para pemasar dapat menciptakan masa depan yang lebih lestari dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, perusahaan, dan lingkungan hidup," tambah Caroline Oates, Kepala YouTube Australia dan Selandia Baru di Google.
Baca juga: Tantangan Baru Brand Mewah: Isu ESG dan Transparansi yang Mendesak
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya