Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi jadi Percontohan Budi Daya Udang Berkelanjutan

Kompas.com - 14/10/2025, 17:39 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyuwangi terpilih menjadi lokasi percontohan nasional untuk budi daya udang berkelanjutan melalui Shrimp Improvement Program (SIP).

Program budi daya ini merupakan hasil kolaborasi antara Konservasi Indonesia (KI), Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, industri udang, perguruan tinggi, dan kelompok petambak lokal di Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar.

Program ini dirancang untuk menjawab dua tantangan besar industri udang, keberlanjutan ekosistem pesisir dan daya saing produk di pasar global.

Baca juga: Ekspor Udang ke AS Tetap Jalan, Pemerintah Siapkan MoU Sertifikasi dengan FDA

Dalam program ini, SIP mengintegrasikan sistem tambak dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sehingga limbah budi daya tidak langsung dibuang ke laut.

Cara ini terbukti menekan risiko gagal panen akibat penyakit, sekaligus menjaga kualitas air dan lingkungan di sekitar tambak.

Sejak Januari 2024, Konservasi Indonesia mendampingi kelompok petambak di Desa Wringinputih melalui program Climate Smart Shrimp Aquaculture (CSSA), yang akan berlangsung hingga 2027.

CSSA menggabungkan pengelolaan air bersih, IPAL, dan restorasi hutan mangrove dalam satu sistem produksi. Pendekatan ini tak hanya penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga meminimalkan risiko kontaminasi pada udang dan meningkatkan kesejahteraan petambak.

“Kami percaya keberhasilan program ini akan membawa manfaat ganda: menjaga lingkungan pesisir dan mangrove sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Kolaborasi lintas sektor tentunya sangat penting agar praktik ramah lingkungan menjadi standar baru dalam industri udang,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat membuka Banyuwangi Shrimp Fair (BSF) 2025, yang digelar 14–16 Oktober di El Hotel Banyuwangi.

Selain menjadi tempat bertemunya para pelaku industri dan petambak, Forum BSF 2025 juga menjadi ruang bertemunya para peneliti dan pembuat kebijakan.

Sementara itu, Senior Ocean Program Advisor Konservasi Indonesia, Victor Nikijuluw menyampaikan juga pentingnya arah baru dalam budi daya udang nasional, yakni dengan pendekatan ilmiah dalam mengelola kawasan tambak.

KI pun, kata dia, telah menerapkan pendekatan yurisdiksi (jurisdictional approach) yang menyelaraskan tujuan sosial, ekonomi, dan konservasi lintas sektor (KLS).

Baca juga: Ketika Udang Jadi Korban Nuklir

KLS merupakan tempat berjumpa para pelaku industri dan petambak untuk menggali ide bersama dalam memecahkan tantangan. Harapannya, KLS Banyuwnagi akan mulai bekerja efektif setelah secara resmi dibentuk oleh Bupati.

“Konsep budi daya ramah lingkungan tak hanya soal teknologi pengolahan limbah. Yang utama adalah membangun kapasitas petambak, melalui pelatihan dan transfer pengetahuan, kami dukung petambak memahami pentingnya menjaga kualitas air, mencegah penyakit, dan menerapkan nature-based solutions (NBS) agar produktivitas budi daya udang aman serta ekosistem pesisir tetap sehat,” papar dia.

Tampung Limbah dari Tambak

Victor menjelaskan, KI bersama mitra tengah membangun IPAL komunal yang mampu menampung limbah dari 13 hingga 15 petambak sekaligus di Desa Wringinputih.

Air hasil olahan IPAL akan kembali ke laut dalam kondisi aman. Di sisi lain, kawasan mangrove seluas 4,1 hektare juga direstorasi dari total area tambak sekitar 406 hektare di desa ini.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Bukan Cuma Ganggu Paru-paru, Polusi Udara Juga Bisa Picu Diabetes
Bukan Cuma Ganggu Paru-paru, Polusi Udara Juga Bisa Picu Diabetes
LSM/Figur
Cuma 19 Persen Proyek REDD+ Sukses, Tanda Imbalan Tak Cukup Selamatkan Hutan
Cuma 19 Persen Proyek REDD+ Sukses, Tanda Imbalan Tak Cukup Selamatkan Hutan
Pemerintah
AIPI: Bukan Restorasi, Konservasi Mangrove Jadi Kunci Pangkas CO2
AIPI: Bukan Restorasi, Konservasi Mangrove Jadi Kunci Pangkas CO2
LSM/Figur
Kita Telah Sampai pada Titik Kritis Iklim, Tekornya Capai 10 Kali Lipat dari Awal Milenium
Kita Telah Sampai pada Titik Kritis Iklim, Tekornya Capai 10 Kali Lipat dari Awal Milenium
LSM/Figur
Banyuwangi jadi Percontohan Budi Daya Udang Berkelanjutan
Banyuwangi jadi Percontohan Budi Daya Udang Berkelanjutan
Pemerintah
Solusi Krisis Iklim Ada di Akar Rumput, Pemerintah Jangan Bikin Program Sepihak
Solusi Krisis Iklim Ada di Akar Rumput, Pemerintah Jangan Bikin Program Sepihak
LSM/Figur
Bank ASEAN Tingkatkan Ambisi Iklim, BRI dan Mandiri Pimpin dalam Pengungkapan Emisi
Bank ASEAN Tingkatkan Ambisi Iklim, BRI dan Mandiri Pimpin dalam Pengungkapan Emisi
Pemerintah
Solusi Iklim Tumbuh dari Imajinasi Komunitas Pinggiran
Solusi Iklim Tumbuh dari Imajinasi Komunitas Pinggiran
LSM/Figur
Pemerintah Hentikan Impor Limbah Logam Imbas Kontaminasi Radioaktif di Cikande
Pemerintah Hentikan Impor Limbah Logam Imbas Kontaminasi Radioaktif di Cikande
Pemerintah
PLN Tanam 72.400 Pohon Mangrove untuk Lindungi Pesisir dan Dukung Ketahanan Pangan
PLN Tanam 72.400 Pohon Mangrove untuk Lindungi Pesisir dan Dukung Ketahanan Pangan
BUMN
Pencemaran Radiasi Cs-137 di Cikande, Pemerintah Targetkan Bersih Akhir 2025
Pencemaran Radiasi Cs-137 di Cikande, Pemerintah Targetkan Bersih Akhir 2025
Pemerintah
Gula-gula Pasar Karbon Dunia dan Pahitnya bagi Indonesia
Gula-gula Pasar Karbon Dunia dan Pahitnya bagi Indonesia
LSM/Figur
Sah Secara Hukum Tak Cukup, Industri Perlu Restu Publik untuk Berkelanjutan
Sah Secara Hukum Tak Cukup, Industri Perlu Restu Publik untuk Berkelanjutan
LSM/Figur
BKSDA Aceh Umumkan Kematian Panton, Bayi Gajah yang Terseret Arus Sungai
BKSDA Aceh Umumkan Kematian Panton, Bayi Gajah yang Terseret Arus Sungai
LSM/Figur
Langkah Membumi Ecoground 2025 Ajak Masyarakat Perkuat Ekonomi Sirkular
Langkah Membumi Ecoground 2025 Ajak Masyarakat Perkuat Ekonomi Sirkular
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau