Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada akhir tahun 2025 hingga awal 2025 terjadi fenomena La Nina yang meningkatkan curah hujan di Indonesia.
Jika perkiraan BMKG benar, sentra-sentra produksi padi, terutama di Jawa, diprediksi mengalami kebanjiran. Hal ini berkaca dari pengalaman masa lalu, yang mana banjir merusak area persawahan dan menurunkan produksi secara signifikan.
Said meminta pemerintah untuk mengambil langkah antisipatif guna menjaga ketahanan pangan nasional. Banjir akan menurunkan kualitas gabah, yang berdampak pada hasil panen.
Ia menggarisbawahi pentingnya pemerintah membantu menyediakan fasilitas pengeringan gabah dan penggilingan di tingkat petani, serta memperkuat infrastruktur penyimpanan Bulog.
"Fasilitasi infrastrukturnya di gapoktan-gapoktan mungkin ya, pengeringan, mesin pengeringan mini misalnya seperti itu. Karena kalau enggak, kualitasnya rusak ya, susah juga atau Bulog menyediakan lebih banyak infrastruktur, tidak hanya gudang penyimpanan ya, tapi juga saya pengeringan sehingga petani juga bisa terbantu," ujar Said.
Baca juga:
Selain potensi banjir, musim kemarau yang terjadi pada periode Mei 2026 hingga Agustus 2026 juga menjadi tantangan lain.
Produksi padi pada musim kedua tersebut umumnya lebih rendah dibandingkan musim pertama (November 2025-April 2026), dengan penurunan yang bisa mencapai 10-15 persen.
Menurut Said, hal itu perlu menjadi perhatian serius, terutama mengingat peningkatan konsumsi pangan seiring dengan program-program pemerintah seperti makan bergizi gratis (MBG).
"Terbatasnya karena mulai masuk musim hujan, apalagi kalau seperti kasus di sekarang ya, di mana, di Sumatera, ketika bencana, akses terputus, ke sumber-sumber, ke sentra-sentra produksi, terhambat itu juga jadi problem yang perlu diperhatikan," tutur Said.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya