Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/09/2023, 13:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Konservasi Alam Nusantar (YKAN) kembali menggelar kampanye tahunan. Kali ini bertemakan Misi Lestari 2023: See Nature yang menghadirakn dua aktivitas utama yakni kontes fotografi dan lari.

Seluruh bentuk dukungan yang disalurkan melalui program ini akan didonasikan untuk mendukung pelestarian alam Indonesia.

Setiap tahunnya, YKAN mengikuti kegiatan global yang diadakan para mitra The Nature Conservancy (TNC) yaitu Global Photo Competition (GPC).

Baca juga: Limbah Cair Sawit, Pencemar Lingkungan yang Berpotensi Jadi Sumber Energi Terbarukan

Kompetisi ini diikuti ribuan peserta dari berbagai negara termasuk Indonesia. Tercatat pada 2022, sebanyak 6.400 peserta berasal dari Indonesia.

Tahun ini, kompetisi foto tidak hanya digelar secara global, juga diteruskan hingga kontes lokal, dengan cakupan per negara dan Indonesia menjadi salah satu dari enam negara terpilih.

Terdapat 12 kategori dalam lomba foto ini yakni people and nature, plant and fungi, mammals, bidrs, reptiles and amphibians, insects and arachnids, underwater life, lands, oceans, freshwater, climate, dan aerials.

Untuk kali pertama, YKAN juga membuat kontes foto khusus untuk peserta Indonesia dengan melibatkan fotografer Arbain Rambey, Riza Marlon, dan Marrysa Tunjung Sari sebagai juri.

Para juri akan memilih 12 pemenang per kategori dari 50 foto terbaik yang akan dilombakan di konteks lokal sepanjang 30 Agustus-29 September 2023.

Baca juga: Krisis Iklim dan Isu Lingkungan Kurang Diulas Media Daring

Direktur Komunikasi YKAN Priscilla Christin mengatakan, selain foto, kegiatan fun run pun menjadi agenda tahunan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya konservasi alam di Indonesia.

Aktivitas lari dipilih karena mudah dilakukan oleh seluruh masyarakat sambil menikmati pemandangan alam sekitar.  Pada kegiatan fun run kali ini sambil berlari peserta diberi kesempatan untuk dapat melakukan aksi nyata dengan memecahkan misi berkaitan dengan pelestarian alam.

"Untuk menjadi peserta, hanya perlu melakukan unlock donasi dan menyelesaikan misi dalam satu tim. Karena sejatinya dalam setiap kegiatan konservasi, kita tidak bekerja sendirian. Peserta bisa mengajak anggota keluarga lainnya untuk menjadi bagian tim," tutur Priscilla.

Seluruh donasi akan disalurkan untuk mendukung pelestarian alam Indonesia, terutama keberlanjutan program perlindungan kawasan konservasi perairan laut dan pengembangan komoditas kakao lestari di Berau, Kalimantan Timur.

Baca juga: Masyarakat Sangat Peduli Lingkungan, Capres Dituntut Beberkan Strategi Krisis Iklim

Kabupaten Berau dipilih karena merupakan salahs atu wilayah Indonesia dengan tingkat keanekaragaman hayati tinggi. Sekitar 72 persen wilayahnya masih tertutup hutan tropis alami yang menjadi tempat tinggal bagi ekosistem di dalamnya.

"Sementara perairannya termasuk dalam wilayah Segitiga Terumbu Karang Dunia. Artinya menjadi habitat ragam spesies terumbu karang dan ikan," ujar Coral Reef Specialist YKAN Rizya Ardiwijaya.

Terumbu karang melindungi wilayah pesisir dari ombak dan badai dan mendukung pendapatan industri pariwisata. Program Koralestari yang akan dilaksanakan YKAN bersama mitra bertujuan untuk melindungi terumbu karang di Indonesia, khususnya Berau, Laut Sawu, dan Laut Natuna.

Selain program Koralestari, YKAN bersama mitra akan mendampingi masyarakat untuk melakukan budi daya kakao yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas biji kakao melalui proses fermentasi.

"Fermentasi biji kakao mampu memberi nilai tambah, sehingga bisa menembus pasar premium baik dalam negeri maupun mancanegara," imbuh Rizya.

 

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com