Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2023, 21:20 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar kegiatan pembinaan Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Nagekeo, NTT, Selasa (3/10/2023).

Kegiatan yang digelar di aula Hotel Sasandy, Mbay, dibuka oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Nagekeo Maksimilianus Wilfridus Betu.

Maksimilianus mengatakan, kampung Keluarga Berkualitas bukan hanya sebatas pencanangan, tetapi harus terus menerus berkolaborasi antar-kementerian dan lembaga sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung keluarga berkualitas.

Baca juga: Upaya Desa Babaksari di Gresik Ubah Kumuh Menjadi Kampung Asri

Saat ini, di Kabupaten Nagekeo ada 14 Kampung Keluarga Berkualitas yang sudah dibentuk sejak tahun 2016.

"Dari 14 Kampung Keluarga Berkualitas ini, 13 di antaranya masih berstatus klasifikasi dasar sedangkan satu Kampung berkualifikasi berkembang," ungkap dia.

Hal ini disebabkan rendahnya pencatatan dan pelaporan pada website kampung Keluarga Berkualitas.

Dia memerinci, pencatatan dan pelaporan di website harus tentang intervensi kegiatan misalnya kegiatan pembinaan kelompok anak bawah usia lima tahun di kampung Keluarga Berkualitas Aesesa.

"Petugas terkait harus melaporkan kegiatannya dengan cara mendeskripsikan kegiatan tersebut, apa-apa saja yang dilakukan tujuannya apa dan siapa saja yang terlibat di dalamnya," kata dia.

Dia berharap, dengan adanya fasilitasi dan pembinaan kampung Keluarga Berkualitas ini, kompetensi pengelola kampung Keluarga Berkualitas semakin meningkat sehingga berpotensi menjadi kampung Keluarga Berkualitas percontohan.

Baca juga: Alam Sutera Serahkan 214 Patung Garuda Pancasila, Dukung Kampung Moderasi Beragama

Di tempat yang sama Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN NTT Yasni O Saudila menambahkan, syarat untuk menjadi kampung Keluarga Berkualitas yakni sudah ada intervensi pembangunan secara konvergensi dari lintas sektor maupun swasta dan sudah dicatat secara teratur dan real time pada website.

Yasni menjelaskan, sejak tahun 2017 setiap Kabupaten dan Kota di NTT punya satu kampung Keluarga Berkualitas percontohan.

Namun, karena lemahnya pencatatan dan pelaporan pada website, maka klasifikasi kampung Keluarga Berkualitas percontohan masih pada status dasar.

"Sehingga dengan adanya kegiatan fasilitasi pembinaan ini dapat memberikan peningkatan kompetensi bagi pengelola kampung Keluarga Berkualitas menjadi mandiri," kata Yasni.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com