KOMPAS.com – Periode 1.000 hari pertama kelahiran (HPK) adalah fase terpenting dalam tumbuh kembang anak. Adapun periode tersebut terbagi menjadi dua, yakni 270 hari pertama saat janin terbentuk dalam kandungan dan 730 hari yang dihitung sejak bayi lahir hingga berusia dua tahun.
Selama 270 hari di dalam kandungan, organ-organ penting seperti otak, hati, ginjal, jantung, paru-paru, dan tulang mulai terbentuk dan berkembang. Kemudian, dalam 730 hari setelah kelahiran, anak mulai beradaptasi dengan lingkungannya dan perkembangan fungsi kognitif anak akan mencapai puncaknya.
Oleh karena itu, ibu yang sedang mengandung atau menyusui harus rutin memakan makanan dengan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Apalagi bagi ibu hamil yang telah memasuki trimester kedua dan ketiga. Pada masa tersebut, ibu membutuhkan asupan kalori sebanyak 340-450 kalori per hari.
Jika asupan gizi seperti kalori dan protein kurang maka potensi gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak lebih tinggi. Gangguan yang dapat terjadi adalah anak cepat terserang penyakit serta lambatnya pertumbuhan kognitif dan pertumbuhan tinggi badan.
Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan kognitif dan memiliki tinggi badan jauh di bawah rata-rata tinggi badan pada usianya dapat dikategorikan stunting.
Baca juga: Heru Budi Sebut Kasus Stunting di Jakarta Kini 5,4 Persen
Tentunya, setiap ibu tidak menginginkan kondisi tersebut terjadi pada buah hatinya. Namun, para ibu hamil dan menyusui tak perlu bingung makanan apa yang harus dikonsumsi. Dirangkum dari Alodokter, berikut makanan-makanan yang direkomendasikan dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.
Ibu hamil dan menyusui dapat mengonsumsi daging sapi, daging ayam, dan daging ikan yang kaya akan protein. Usahakan pilih bagian daging yang rendah lemak. Sebagai informasi, bagian daging dengan lemak paling sedikit adalah bagian leher, sirloin, dan tenderloin.
Selain protein, daging juga mengandung zat besi yang merupakan mineral penting dan berguna dalam pembentukan sel darah merah. Sel darah merah berfungsi mengantarkan oksigen ke semua sel dalam tubuh.
Ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi karena kebutuhan volume darah meningkat selama kehamilan. Kekurangan zat besi berisiko membuat ibu hamil melahirkan bayi secara prematur atau lahir dengan berat badan rendah.
Bayam, brokoli, dan sayuran hijau lainnya mengandung banyak nutrisi, yakni vitamin A, vitamin C, dan kalsium yang baik untuk ibu dan bayi. Vitamin A dan vitamin C bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, sedangkan kalsium baik untuk pertumbuhan tulang bayi. Sayuran hijau juga memiliki zat fitoestrogen yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Baca juga: 13 Tahap Tumbuh Kembang Anak 5 Tahun yang Perlu Orangtua Ketahui
Ikan salmon mengandung Docosahexaenoic acid (DHA), yakni salah satu jenis asam lemak omega-3 yang berkhasiat untuk perkembangan otak, mata, dan sistem saraf pada bayi. Selain itu, DHA pada ikan salmon juga berguna mencegah ibu mengalami depresi pascamelahirkan.
Walaupun memiliki banyak manfaat, ibu hamil dan menyusui harus membatasi konsumsi ikan salmon hingga 12 ons per minggu. Selain itu, ibu perlu cermat memilih sumber ikan salmon yang akan dibeli untuk mengurangi risiko bayi terpapar merkuri.
Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt baik untuk dikonsumsi ibu hamil dan menyusui karena mengandung protein dan kalsium yang tinggi. Kandungan protein dan kalsium pada produk olahan susu dapat menunjang tumbuh kembang bayi menjadi lebih baik.
Jangan remehkan bentuknya yang kecil. Ternyata, telur mengandung hampir semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Telur mengandung protein, lemak, kalori, mineral, dan vitamin. Selain itu, telur juga mengandung kolin yang berguna untuk kesehatan otak dan janin.
Baca juga: 15.000 Telur Program Lestari untuk Anak Stunting di Penjuru Negeri
Sebaiknya, ibu hamil dan menyusui mengonsumsi telur yang telah matang sempurna. Jangan konsumsi telur setengah matang karena berisiko membawa kuman yang berbahaya bagi ibu dan janin. Jumlah telur yang dikonsumsi cukup dua butir dalam sehari.
Para ibu hamil dan menyusui disarankan untuk mengonsumsi makanan-makanan tersebut secara teratur untuk kebaikan tumbuh kembang anak di seribu hari pertama.
Lebih lanjut, ibu hamil dan menyusui dapat berkonsultasi dengan dokter kandungan agar kesehatan ibu dan bayi lebih terjamin.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya