Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2024, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Tingkat polusi udara di Indonesia selama 2023 mengalami kenaikan bila dibandingkan 2022.

Laporan tersebut mengemuka berdasarkan kajian lembaga penelitian independen yang berfokus terhadap kualitas udara dan energi, Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA).

Dalam analisis tersebut, masyarakat yang tinggal di kota-kota Sumatera dan Kalimantan terpapar PM2,5 dengan konsentrasi yang tidak sehat dan berbahaya.

Baca juga: 10 Negara dengan Polusi Terendah di Dunia

Sementara itu, tingkat polusi udara di DKI Jakarta pada 2023 menjadi terburuk sejak 2019. Konsentrasi PM2,5 bulanan di sana dari Juni hingga akhir tahun 2023 mencapai 40-50 mikrogram per meter kubik.

Konsentrasi PM2,5 tersebut melampaui delapan hingga 10 kali lipat dari ambang batas pedoman kualitas udara Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

Selain itu, DKI Jakarta masuk dalam peringkat ketujuh dalam daftar ibu kota paling tercemar di dunia versi IQAir pada 2023.

Lebih dari 29 juta orang yang tinggal di Wilayah Metropolitan Jakarta terpapar tingkat polusi udara yang tinggi selama lebih dari setengah tahun pada 2023.

Menurut catatan CREA, kualitas udara Indonesia sempat mengalami perbaikan pada 2020 dan 2022 bila dibandingkan 2019. Namun kini, polusi justru mengalami kenaikan.

"Peningkatan polusi pada tahun 2023 dinilai sebagai kemunduran yang signifikan," tulis CREA dalam siaran pers, Jumat (5/4/2024).

Baca juga: 5 Kota RI dengan Polusi Udara Terendah, 2 Masuk Terbaik se-Asia Tenggara

Penyebab

CREA menyebutkan, polusi udara merupakan ancaman yang mendesak karena berdampak langsung terhadap kesehatan dan beban ekonomi bagi Indonesia.

Berdasarkan analisis CREA, peningkatan polusi di Indonesia pada 2023 disebabkan oleh beberapa faktor.

Sumber-sumber polusi mencakup pembangkit listrik berbahan bakar fosil, transportasi, industri, pembakaran terbuka, serta sumber-sumber lain yang berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Faktor-faktor tersebut diperparah oleh fenomena El Nino membawa musim kemarau yang lebih kering dari biasanya.

Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan tingkat polusi udara karena rendahnya curah hujan dan tingginya risiko kebakaran hutan dan lahan akibat imbas kekeringan.

Baca juga: Kualitas Udara di Eropa Meningkat, Namun Masih Banyak Polusi

Di kota-kota Kalimantan dan Sumatera sangat terpengaruh oleh kebakaran yang terjadi di wilayah terdekat.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Sulawesi, Timor, dan Sumbawa Bisa Hidup 100 Persen dari Energi Terbarukan
Sulawesi, Timor, dan Sumbawa Bisa Hidup 100 Persen dari Energi Terbarukan
LSM/Figur
Indonesia Krisis Anggaran Kontrasepsi, Cuma Cukup Sampai September 2025
Indonesia Krisis Anggaran Kontrasepsi, Cuma Cukup Sampai September 2025
Pemerintah
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Badan Geologi Temukan Lokasi Layak untuk Relokasi Korban Gempa
Pemerintah
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Menteri LH: Kampung Samtama Jakpus Contoh Pengelolaan Sampah Berbasis Warga
Pemerintah
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
Dorong Daur Ulang Plastik di Sekolah, Mesin Penukar Sampah Pertama Hadir di Sukabumi
LSM/Figur
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Bertemu Raja Inggris, Menteri LH Bahas Komitmen RI Lindungi Biodiversitas
Pemerintah
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
Transisi Energi Indonesia: Hijau dalam Narasi, Abu-abu dalam Praktik
LSM/Figur
Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah
Cek Kesehatan Gratis Masuk Desa, Periksa 133 Warga di Cipelah
Pemerintah
Kurangi E-Waste, UE Terapkan Sistem Pelabelan Ponsel Anyar
Kurangi E-Waste, UE Terapkan Sistem Pelabelan Ponsel Anyar
Pemerintah
Membangun Tanpa Merusak, Masyarakat Adat Aru Raih Penghargaan Kelas Dunia
Membangun Tanpa Merusak, Masyarakat Adat Aru Raih Penghargaan Kelas Dunia
LSM/Figur
2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
2025 World Investment Report: Kesenjangan Investasi SDG Kian Melebar
Pemerintah
Menteri LH: Jakarta Butuh 5 PLTSa jika Ingin Masalah Sampah Selesai
Menteri LH: Jakarta Butuh 5 PLTSa jika Ingin Masalah Sampah Selesai
Pemerintah
KLH Perkuat Regulasi Sampah, Sebut yang Pertanyakan Insentif Tak Tanggung Jawab
KLH Perkuat Regulasi Sampah, Sebut yang Pertanyakan Insentif Tak Tanggung Jawab
Pemerintah
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
PLTA Dunia Kembali Menggeliat, Didorong Pompa Penyimpan Energi
LSM/Figur
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Ancaman Krisis Besar di Balik Kasus Tesso Nilo
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau