Sebelumnya rumah sepetak yang terlihat koyak dilahap cuaca itu kerap penuh bejibun ditumpuki sampah hasil buruannya. Kini rumahnya terlihat bersih, nyaman dan layak huni.
Lelaki lajang berumur 25 tahun tersebut mengungkapkan ibunya yang sedang sakit, belakangan kondisinya membaik setelah menempati rumah yang telah direnovasi tersebut.
Ananta berharap masyarakat penerima manfaat program ini dapat menjaga dan merawat rumah tersebut agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.
Untuk diketahui, Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh merupakan bagian dari inisiatif strategis SMF yang berkolaborasi dengan Program Kotaku dari Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementerian PUPR.
Sepanjang tahun 2022, SMF dan PKP DJCK telah membangun 147 rumah layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp 10,4 miliar di 5 lokasi yaitu di Belu Nusa Tenggara Timur, Surakarta Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, Mataram Nusa Tenggara Barat dan Medan Sumatera Utara.
Adapun sejak tahun 2019 hingga saat ini total realisasi program kolaborasi tersebut sebanyak 373 rumah di 16 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp 27,6 miliar.
Selain meresmikan bantuan rumah layak huni di Kelurahan Panjunan, SMF juga mengalirkan bantuan pengembangan UMKM sebesar Rp 25 juta kepada ibu-ibu pegiat UMKM kerang hijau dikawasan tersebut.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya