Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 1 Mei 2023, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mitra Karya Galvanie (MKG) resmi merekrut siswa SMK-SMTI Banda Aceh untuk magang dalam program Praktik Kerja Industri (Prakerin) di pabrik Bekasi, Jawa Barat.

Prakerin selama enam bulan ini diikuti siswa SMK-SMTI Banda Aceh Konsentrasi Keahlian Teknik Kimia Industri (TKI) dan Konsentrasi Keahlian Analisis Pengujian Laboratorium (APL). Kegiatan Prakerin direncanakan dari bulan Juni hingga November 2023.

Program Prakerin ini merupakan realisasi dari Instruksi Presiden RI Nomor 09 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing SDM melalui kerja sama dengan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).

Baca juga: Cetak SDM Industri Siap Kerja, SMK dan Kampus Kemenperin Buka Jalur Pendaftaran Bersama

Setelah Prakerin dilaksanakan, akan diadakan Evaluasi Pelaksanaan Prakerin di bulan terakhir Prakerin. Pembimbing dari siswa Prakerin tersebut adalah karyawan dari MKG, sehingga bisa menunjukkan kondisi dunia kerja industri secara langsung dan tepat.

Kerja sama tersebut di atas adalah salah satu upaya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian dalam kontribusi meningkatkan kompetensi, dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor industri manufaktur. 

Seperti diketahui, industri manufaktur menjadi sektor yang menyerap tenaga kerja cukup banyak. Pada tahun 2022, terjadi penambahan tenaga kerja sektor industri sebanyak 465 ribu orang atau mengalami kenaikam dibanding tahun sebelumnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penyediaan SDM kompeten merupakan bagian investasi pengembangan sektor industri.

"Oleh karena itu, upaya perbaikan pendidikan dan pelatihan vokasi menjadi hal yang sangat penting untuk menjembatani kebutuhan tersebut,” kata Agus dikutip dari laman resmi Kemenperin, Senin (1/5/2023).

Guna meningkatkan kualitas calon tenaga kerja industri, BPSDMI Kemenperin menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan vokasi melalui 11 Politeknik, 2 Akademi Komunitas, dan 9 SMK yang dimiliki.

Pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan vokasi ini gencar dilakukan dengan menggandeng sejumlah sektor industri.

Seluruh unit pendidikan vokasi industri Kemenperin telah menerapkan pendidikan berbasis kompetensi yang bermitra dengan industri.

"Keberadaan industri merupakan mitra strategis dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi sehingga terlibat aktif mulai dari proses perekrutan, praktik kerja industri, hingga penempatan kerja,” ujar Kepala BPSDMI Kemenperin, Masrokhan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Banjir Sumatera: Alarm Keras Tata Ruang yang Diabaikan
Pemerintah
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Banjir Sumatera, Penyelidikan Hulu DAS Tapanuli Soroti 12 Subyek Hukum
Pemerintah
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara
Pemerintah
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
Berkomitmen Sejahterakan Umat, BSI Maslahat Raih 2 Penghargaan Zakat Award 2025
BUMN
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Veronica Tan Bongkar Penyebab Pekerja Migran Masih Rentan TPPO
Pemerintah
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Sumatera Barat Terdampak Siklon Tropis Senyar Meski Jauh? Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Ambisi Indonesia Punya Geopark Terbanyak di Dunia, Bisa Cegah Banjir Terulang
Pemerintah
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Saat Hutan Hilang, SDGs Tak Lagi Relevan
Pemerintah
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
Ekspansi Sawit Picu Banjir Sumatera, Mandatori B50 Perlu Dikaji Ulang
LSM/Figur
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau