JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu Appointed Cross-Currency Dealer (ACCD), PT Danamon Indonesia Tbk mendukung para pelaku bisnis menjalankan kegiatan impor dan ekspor dengan berbagai negara mitra dagang utama Indonesia.
Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah turut serta dalam sosialisasi Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 45 tahun 2022 tentang Standardisasi Industri dan Sosialisasi "Local Currency Settlement” yang diadakan oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur.
Peraturan baru ini ditujukan untuk standardisasi industri dan pemberlakukan Standar Nasional Indonesia (SNI) secara wajib.
Sedangkan Local Currency Settlement (LCS) merupakan penyelesaian transaksi yang dilakukan secara bilateral oleh pelaku usaha, baik itu importir atau eksportir, dengan menggunakan mata uang masing-masing negara melalui bank ACCD yang ditunjuk oleh Bank Indonesia selaku regulator sistem pembayaran di Indonesia.
Baca juga: Melalui Implementasi ESG, Grup Modalku Dukung Keberlanjutan Bisnis UMKM
Berdasarkan data GINSI Jawa Timur pada awal tahun 2023, terdapat 200 anggota yang saat ini masih menggunakan mata uang dolar AS dan para pelaku bisnis inilah yang berpotensi menggunakan mata uang lokal dalam menjalankan bisnis impor dan ekspor.
Ekonom Danamon Irman Faiz mengatakan, dikeluarkannya peraturan baru ini merupakan sebuah langkah yang tepat dalam merespons dinamika dan tren perekonomian global.
Dalam beberapa tahun terakhir, isu mengenai dedolarisasi atau upaya mengganti mata uang dolar AS yang biasa digunakan dalam transaksi internasional memang sedang meningkat.
Hal ini dibuktikan dengan ekspansi peran dan mata uang China dalam perdagangan global serta aktivitas perdagangan dengan Indonesia. Beberapa negara di ASEAN juga telah melakukan perjanjian yang dituangkan dalam Local Currency Transaction (LCT).
LCT ini memungkinkan masyarakat di negara-negara tersebut melakukan transaksi dengan negara mitra dagang dengan menggunakan mata uang lokal.
"Pemberlakuan LCT ini ke depannya akan sangat mempengaruhi para pelaku usaha yang melakukan kegiatan impor dan ekspor,” ujar Irman dalam keterangan resmi, Selasa (23/5/2023).
Senior Vice President Transaction Banking Sales Head Danamon Edy Supriyanto menambahkan, perbankan di tanah air memahami dan mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi ketergantungan kegiatan impor dan ekspor Indonesia terhadap penggunaan mata uang dolar AS.
Saat ini Danamon sudah mendukung produk LCS untuk dua mata uang yaitu Thailand Bhat (THB) dan Chinese Yuan (CNY) dan ke depannya juga berkomitmen memperluas cakupan produk LCS untuk mata uang lainnya.
"Transaksi dengan LCS ini diharapkan dapat membantu nasabah Danamon yang bergerak di bidang impor dan ekspor meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam melakukan transaksi internasional," ucap Edy.
Secara khusus Edy mengeklaim solusi Danamon Cash Connect (DCC) untuk para nasabah secara digital mampu memperkuat pengawasan terhadap perusahaan secara signifikan terutama yang terkait proses hutang dan piutang.
Selain itu juga menurunkan berbagai proses manual yang tidak perlu, mengurangi ketergantungan pada proses dan pembayaran kertas, serta mengurangi risiko pembayaran secara efektif dan efisien.
"Dengan dukungan solusi digital yang mumpuni, kontrol transaksi sepenuhnya berada di tangan nasabah," cetus Edy.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya