Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Ruam Putih pada Kulit Bayi, Bahayakah?

Kompas.com - 20/06/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah Anda menemukan ruam berwarna putih pada kulit bayi? Munculnya ruam putih ini bisa jadi membuat beberapa orangtua khawatir dengan kondisi kulit buah hatinya.

Ruam putih pada wajah bayi atau hipopigmentasi merupakan kondisi ketika pigmen pada kulit berkurang, sehingga menimbulkan bercak berwarna putih pada kulit.

Menurut dr. Isvarani Devana Irawan Sp.A dari RSIA Bina Medika Bintaro, ruam atau hipopigmentasi pada kulit bayi bisa muncul karena beberapa hal.

Mulai dari kulit bayi yang sedang beradaptasi dengan lingkungannya atau penggunaan salep atau obat yang tidak sesuai.

Baca juga: Dukung Keberlanjutan, PZ Cussons Perkenalkan Produk Bayi Pertama Bersertifikat Ekolabel

Ruam putih juga bisa timbul karena panu dan pityriasis alba. Panu timbul akibat adanya infeksi jamur pada kulit bayi. Biasanya, panu muncul di daerah kulit yang lembap dan tertutup pakaian.

Sedangkan pityriasis alba muncul akibat paparan sinar matahari berlebih atau alergi yang menyebabkan kulit bayi menjadi kering.

Kondisi kulit kering inilah yang mengurangi tingkat kelembapan dan memunculkan hipopigmentasi. Penyakit kulit ini kerap muncul pada daeerah leher, lengan atas, punggung.

“Biasanya, pityriasis alba muncul di leher, lengan atas, punggung. Sebenarnya daerahnya agak mirip dengan panu. Kalau panu muncul di daerah lembap, karena jamur sukanya di tempat yang lembap. Jadi biasanya di lipatan leher, punggung, daerah yang tertutup baju, sehingga kena keringat,” ungkap Isvariani, dikutip dari Live Instagram Doodle Exclusive Baby Care, Sabtu (17/6/2023).

Kendati ruam putih karena panu dan pityriasis alba tampak sama, namun, ada perbedaan yang jelas di antara keduanya.

Baca juga: Teknik Mudah Memijat Bayi, Atasi Kelelahan Usai Mudik Lebaran

Jika ruam timbul akibat panu, maka bercak ruam timbul bersamaan dengan adanya inflamasi atau peradangan berwarna merah pada pinggirnya.

Sedangkan ruam akibat pityriasis alba berwana putih, tidak diiringi dengan adanya peradangan, dan memiliki tekstur kasar seperti sisik.

ASI tidak menyebabkan ruam

Banyak orang mengira, ruam putih pada wajah bayi timbul karena Air Susu Ibu (ASI) yang menempel di sekitar area pipi dan mulut. Padahal, menurut Isvarani, bekas ASI tidak menyebabkan ruam dan justru aman ketika terkena kulit bayi.

Kendati demikian, jika ASI yang menempel di area sekitar mulut bercampur dengan air liur yang bersifat asam, tidak segera dibersihkan, dapat memicu timbulnya ruam putih pada kulit bayi.

“Tapi kalau ASI yang diminum bercampur sama air liur, kemudian air liurnya dibiarkan berlama-lama di sekitar mulut, nah itu yang bisa bikin ruam,” tutur Isvarani.

Baca juga: Cussons Bantu Posyandu untuk Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau