Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teknik Mudah Memijat Bayi, Atasi Kelelahan Usai Mudik Lebaran

Kompas.com - 27/04/2023, 10:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan mudik Lebaran 2023 usai sudah. Pekerjaan besar bagi Anda yang telah kembali ke tempat masing-masing adalah mengembalikan kondisi kesehatan tubuh, termasuk bayi.

Karena tak jarang, ketika mudik banyak dari Anda yang membawa serta anak-anak dalam perjalanan pulang kampung. Tak terkecuali bayi.

Saat bepergian dengan bayi, penting bagi Anda untuk memerhatikan kondisinya. Bagaimana tidak, perjalanan yang lama dan panjang berisiko membuat bayi kelelahan maupun stres.

Guna mengurangi risiko ini, orang tua diimbau untuk memijat si kecil.

Baca juga: Cussons Bantu Posyandu untuk Kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak

Bidan Lusinta Agustina S.ST., M. Keb menjelaskan trik membuat bayi tetap fit usai mudik adalah dengan menerapkan teknik pijat.

"Pijatan dilakukan pada bagian perut, dada, dan punggung bayi. Pijatan pada bagian perut bermanfaat mengatasi kembung dan memperbaiki fungsi pencernaan bayi," terang Lusinta dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/4/2023).

Sementara pijatan pada bagian dada berfungsi meningkatkan fungsi pernapasan bayi. Adapun pijatan pada bagian punggung bermanfaat untuk meningkatkan imunitas bayi dan meningkatkan kualitas tidur selama perjalanan.

Simak penjelasan berikut yang dikutip Kompas.com dari Doodle Exclusive Baby Care

1. Usapan melingkar searah jarum jam pada perut

Teknik pijatan pertama yang bisa dilakukan adalah mengusap bagian perut bayi. Mengapa perut? Menurut Lusinta, bayi rentan mengalami kembung, terutama jika terpapar pendingin udara atau AC selama perjalanan.

Lusinta yang juga merupakan pengajar Poltekkes Kementerian Kesehatan Surakarta ini menjelaskan, usap perut bayi secara melingkar searah jarum jam menggunkan minyak telon sebanyak delapan kali.

2. Mengusap perut dari atas ke Bawah

Setelah itu, lakukan gerakan mengusap dari perut bagian atas ke perut bagian bawah. Selama mengusap bagian perut, jangan memberikan tekanan pada bagian pusar bayi. Lakukan gerakan ini sebanyak delapan kali.

“Jadi pertama, ambil minyak telon, usapkan pada perut. Jadi diusap searah jarum jam pada bagian perut. Mungkin bisa dengan delapan kali usapan searah jarum jam. Kemudian dari atas ke bawah, dari perut bagian atas ke perut bagian bawah. Ingat, tidak ada penekanan pada bagian pusar,” tutur Lusinta.

3. Pijat I Love U (ILU) pada perut

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemanasan Global Picu Siklon dan Hujan Badai di Seluruh Asia

Pemerintah
Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Bank Tetap Biayai Investasi Batu Bara meski Ada Target Iklim

Pemerintah
IEEFA Sebut 'Power Wheeling' Bisa Dorong Investasi Hijau

IEEFA Sebut "Power Wheeling" Bisa Dorong Investasi Hijau

LSM/Figur
Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Penerapan Karbon Dioksida Tak Lagi Berguna Jika Suhu Bumi Lampaui Batas

Pemerintah
Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

Dosen UI Teliti Limbah Plastik Jadi Penangkap Karbon Dioksida

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau