Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Penyebab Utama Stunting?

Kompas.com - 23/06/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Masalah kesehatan yang berlanjut dan terjadi secara terus menerus berpotensi menyebabkan gangguan gizi kronik yang memicu stunting.

Baca juga: Kualitas Hidup Masa Remaja Penting Cegah Stunting Generasi Mendatang

3. Kurangnya air susu ibu (ASI) ekslusif 

Pemberian ASI secara eksklusif selama enam bulan kepada bayi baru lahir memiliki efek yang sangat signifikan, terutama untuk mencegah bayi stunting.

Pemberian ASI eksklusif merupakan bagian stimulasi utama antara ibu dan bayi serta meningkatkan data tahan tubuh.

4. Faktor orangtua

Orangtua juga bisa menjadi faktor penting mengenai stunting pada anak. Contohnya, ibu yang masa remajanya kurang nutrisi berpotensi membuat anaknya kelak stunting.

Selain itu, pendidikan orangtua, pengetahuan orangtua mengenai gizi, pemberian ASI eksklusif, umur pemberian makanan pendamping (MP) ASI, serta faktor genetik juga turut berpengaruh.

Faktor penyebab stunting juga dipengaruhi oleh pekerjaan ibu, tinggi badan ayah, tinggi badan ibu, pendapatan orangtua atau keluarga, jumlah anggota rumah tangga, dan pola asuh.

Baca juga: Sanitasi Layak dan Aman Berpengaruh Turunkan Stunting

5. Sanitasi layak dan air bersih

Akses sanitasi layak dan air bersih menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi pertumbuhan anak.

Kurangnya akses ke sanitasi layak dan air bersih memicu beberapa risiko penyakit karena kurangnya kebersihan

Jika akses sanitasi layak dan air bersih tercukupi, maka kebersihan bisa terjaga sehingga terhindar dari berbagai penyakit.

Balita yang jarang sakit karena kebersihannya terjaga bisa dioptimalkan asupan gizinya sehingga terhindar dari stunting.

Dampak stunting

Ada beberapa dampak yang disebabkan oleh stunting terhadap anak. Dampaknya bisa terasa dalam janga pendek ataupun jangka panjang

Dalam jangka pendek, stunting dapat menyebabkan terganggungan perkembangan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan metabolisme dalam tubuh.

Dalam jangka panjang, stunting membuat anak mengalami penurunan kognitif yang memengaruhi prestasi belajar, mudah sakit, dan postur tubuh tak maksimal.

Anak yang mengalami stunting berisiko tinggi mengidap sejumlah pengakit di usia tua seperti diabetes, kegemukan, penyakit jantung, dan lain-lain.

Oleh karena itu, pencegahan stunting penting untuk dilakukan untuk menjaga generasi cemerlang di masa depan.

Baca juga: Tak Hanya Fisik, Gangguan Mental Ibu Berpotensi Sebabkan Bayi Stunting

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com