Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Jerman dan Kanada Buat Alat Produksi Hidrogen dari Atap Rumah

Kompas.com - 27/06/2023, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Tim peneliti yang dipimpin ilmuwan dari Karlsruhe Institute of Technology (KIT) di Jerman mengembangkan alat yang bisa memproduksi hidrogen dari atap rumah dengan bantuan sinar matahari.

Alat tersebut berupa fotoreaktor dengan metode fotokatalis guna menghasilkan hidrogen. Alat ini dapat dipasang di atap rumah dan bahan bakunya cukup dengan air.

Untuk diketahui, fotoreaktor adalah alat yang dapat digunakan untuk memproses suatu cairan dengan perlakuan panas dan suhu tertentu serta paparan sinar matahari.

Baca juga: Dengan Jet Hidrogen, Perjalanan Keliling Dunia Paris-New York Cuma 90 Menit

Sedangkan fotokatalisis merupakan salah satu metode dalam penerapan water splitting atau pemisahan senyawa air dengan hidrogen.

Penelitian mengenai alat tersebut diterbitkan dalam artikel ilmiah di jurnal Joule pada 21 Juni 2023 dan berjudul Low-cost photoreactors for highly photon/energy-efficient solar-driven synthesis.

Selain para peneliti dari KIT di Jerman, penelitian tersebut juga melibatkan ilmuwan dari University of Toronto di Kanada.

Paul Kant dari Institute for Micro Process Engineering (IMVT) di KIT mengatakan, metode fotokatalis sebenarnya adalah cara yang sudah cukup dikenal di kalangan ilmuwan.

Baca juga: Ada 20 Proyek Pra-studi Kelayakan Teknologi Hidrogen, Peta Jalan Nasional Ditunggu

"Metode ini (fotokatalis) dapat digunakan, misalnya, untuk memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen," kata Kant, sebagaimana dilansir PV Magazine, Senin (26/6/2023).

Kant menuturkan, alat yang mereka kembangkan tersebut dapat diterapkan pada cairan atau gas dengan memanfaatkan energi matahari.

Desain alat tersebut terbuat dari ratusan kanal reaksi paralel. Masing-masing kanal terdapat konsentrator berbentuk "V" dan rongga seperti tabung.

Konsentrator sengaja dibentuk "V" untuk memanen cahaya matahari dari berbagai arah, sehingga penyerapan energi surya lebih optimal.

Baca juga: Begini Arah Perkembangan Pemanfaatan Hidrogen di Indonesia

"Fotoreaktor ini dapat mengantarkan sinar matahari ke fotokatalis dengan loss energi yang sedikit, terlepas dari mana arah sinarnya dan di mana letak mataharinya," ujar Kant.

Alat tersebut juga dilapisi dengan aluminium untuk reflektifitas yang tinggi dan memungkinkan operasional yang optimal.

Para peneliti percaya bahwa alat tersebut merupakan terobosan yang memiliki efisiensi tinggi dan dapat diproduksi massal dengan biaya pembuatan yang rendah.

"(Alat ini) terbuat dari tiga bagian polimer saja, semuanya diproduksi melalui teknik pembuatan massal yang sudah ada," tulis para peneliti.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Hidrogen Asia

Biaya pembuatan alat tersebut kira-kira 2 dollar AS atau sekitar Rp 329.000 per meter perseginya.

Di sisi lain, para peneliti perancang alat tersebut mengakui bahwa perlu ada penelitian lebih lanjut untuk dapat mengoptimalisasi kinerjanya.

"Seperti masa pakai polimer dan pelapis, serta tantangan seperti akumulasi debu di permukaan yang agak rumit dari bukaan fotoreaktor," kata para peneliti.

Baca juga: Indonesia Jadi Negara Menjanjikan untuk Pengembangan Hidrogen Hijau

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau