Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/07/2023, 06:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan pemandangan biasa, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Teten Masduki dan Wakil Ketua Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Dhony Rahajoe meninjau lokasi pendidikan dan pemberdayaan masyarakat terintegrasi di perbukitan Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat.

Teten dan Dhony khusus bertandang untuk melihat bagaimana implementasi program bernama Kampung Ilmu yang dirintis oleh para relawan Yayasan Nurani Dunia binaan sosiolog Imam Prasodjo.

Sebagai salah satu aspek penting pendorong pembangunan sosial dan ekonomi, pendidikan berperan menciptakan masyarakat yang berdaya saing melalui pemerataan kesempatan belajar, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pertumbuhan kreativitas dan perkembangan siswa.

Namun, hingga tahun 2019 silam, para siswa SMKN Tegalwaru Purwakarta sempat tak memiliki ruang kelas yang memadai untuk kegiatan belajar hingga menumpang di salah satu SMP setempat.

Baca juga: Martabe Dukung Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi Pertanian

Melihat adanya peluang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan implementasi program pemberdayaan masyarakat di Desa Cisarua, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, para relawan Yayasan Nurani Dunia membangun Kampung Ilmu sebagai sarana proses belajar terintegrasi antara sekolah kejuruan dan sentra-sentra pembelajaran non-formal.

Kampung Ilmu bertujuan menciptakan model alternatif pendidikan dan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas, yang terbangun secara integratif, inovatif dan partisipatif.

Kolaborasi lintas pemangku kepentingan pun terwujud melalui keterlibatan pelaku usaha salah satunya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), dalam pembangunan komplek SMKN dan Kampung Ilmu di Tegalwaru, Purwakarta.

Pada kunjungan tersebut, Teten dan Dhony serta Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo melakukan diskusi terbuka bertema “Pengembangan Kampung Ilmu Sebagai Wadah Pendidikan dan Pemberdayaan Berbasis Komunitas, serta tinjauan langsung ke beberapa lokasi, untuk memaparkan konsep Kampung Ilmu yang tengah dijajaki untuk replikasi program sejenis di wilayah IKN di Kalimantan Timur.

Baca juga: HK Peduli, Upaya Hutama Karya Bangun Infrastruktur Pendidikan dan Desa

Selama dialog, Teten mengapresiasi pengembangan Kampung Ilmu agar masyarakat bisa memiliki keterampilan yang mumpuni demi kehidupan yang lebih baik.

“Sejumlah 97 persen lapangan kerja didominasi oleh sektor non-formal. Kita harus mulai memikirkan apa yang menjadi keunggulan perekonomian Indonesia dan fokus bagaimana melanjutkan masyarakat yang memiliki keahlian. Sekolah ini (SMKN Tegalwaru) bisa menjadi percontohan kalau bisa mengubah masyarakat di sekitarnya”, tutur Teten.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Teten, Dhony berharap Kampung Ilmu juga bisa diterapkan di IKN. Menurutnya, IKN adalah milik kita bersama.

Pengembangan wadah pendidikan dan pemberdayaan sejenis seperti Kampung Ilmu di IKN relatif lebih mudah karena banyak lahan yang masih bisa digunakan.

"Tentunya dengan adanya dukungan dari banyak pihak dan instansi terkait akan sangat membantu untuk membangun sebuah standar komplek pendidikan modern”, sahut Dhony.

Baca juga: Huawei Gandeng Kemendikbudristek, Revolusi Sistem Pendidikan Nasional

Dukungan SBI untuk Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Melalui Pemberdayaan Sebagai pelaku usaha yang mengedepankan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, SBI yang merupakan anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, turut mendukung terwujudnya Kampung Ilmu melalui program pengembangan pengetahuan dan keterampilan terpadu masyarakat yang bernama Solusi Academy.

Solusi Academy merupakan dukungan ruang belajar yang memberi nilai tambah pada komunitas dampingan dan sesuai dengan konsep pendidikan terintegrasi Kampung Ilmu.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau