Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masaccio, Kereta Baterai Listrik Masa Depan Buatan Hitachi

Kompas.com - 14/07/2023, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Memilih angkutan umum ketimbang mobil pribadi adalah langkah besar untuk mengurangi emisi dan membersihkan kualitas udara. 

Tetapi, akan jauh lebih baik lagi bagi lingkungan jika 1.000 orang naik kereta daripada mengendarai 1.000 mobil!

Oleh karena itu, investasi infrastruktur besar-besaran yang terjadi akhir-akhir ini patut diapresiasi sekaligus dikritisi. Mengapa? Bukankah kereta sudah dialiri listrik, sehingga kita tidak perlu menggunakan kereta diesel lagi?

Tunggu dulu, karena pada kenyataannya, belum semua jalur kereta dialiri listrik atau telah menggunakan energi terbarukan. 

Baca juga: Percepat Transisi Energi Perlu Kerja Sama Semua Pihak

Di Indonesia, hanya commuter line Jadebodetabek, Solo-Yogyakarta, dan LRT saja yang telah ditenagai listrik, sementara untuk kereta api jarak jauh (KAJJ) masih menggunakan diesel solar.

Sementara di Eropa, hanya rerata sekitar 60 persen jalur kereta yang telah diperbarui atau 4.000 kilometer trek tanpa listrik.

Di Italia misalnya, menurut CEO Hitachi Rail Italy Luca D’Aquila, jalur kereta listrik sekitar 70 persen. Sedangkan di beberapa wilayah lainnya seperti Jerman dan Perancis masih 50 persen.

“Ada pekerjaan besar yang harus dilakukan di Inggris, di mana jumlah elektrifikasinya masih jauh di bawah yakni sekitar 38 persen," jelas Luca, dikutip dari euronews, Jumat (14/7/2023).

Sementara di sisi lain, untuk meningkatkan semua jalur kereta di Eropa, bisa memakan waktu puluhan tahun dan biayanya akan sangat besar. Beberapa jalur regional kecil sepertinya tidak akan pernah melihat investasi semacam itu.

Baca juga: Indonesia Dukung Percepatan Konektivitas Energi di ASEAN

Guna membantu mengurangi emisi, Hitachi Rail mengembangkan kereta tri-brid Masaccio. Ini adalah kereta terbaru berkonsep penggerak fleksibel yang akan beroperasi secara eksklusif dengan baterai-listrik.

Hitachi menyebut Masaccio sebagai "tri-brid" karena dapat dioperasikan secara fleksibel melalui saluran udara, listrik murni atau sebagai hibrida diesel.

Hitachi Rail memproduksi 20 unit pertama Masaccio di pabriknya di Pistoia dekat Florence, Italia. Masaccio diambil dari nama seorang seniman Florentine pada abad ke-15.

Penamaan ini karena alasan basis pembuatan kereta, dan pesanan terbesar Hitachi berasal dari perusahaan kereta Italia, Trenitalia, yang kini menggunakan kereta tersebut di seluruh Italia.

Tahap pertama kereta yang disebut Blues, ini akan diproduksi 20 unit dari total 135 kereta tri-brid, di bawah skema perjanjian kerangka kerja 1,23 miliar Euro atau ekuivalen Rp 20,6 triliun.

Kereta tahap perdana ini dirancang melintasi Sisilia, Sardinia, Calabria, Tuscany, Lazio, dan Friuli Venezia Giulia.

Baca juga: Kereta Cepat Tenaga Surya California Bakal Jadi yang Pertama di Dunia

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WIKA Luncurkan Platform WISE, Komitmen Perkuat Tata Kelola ESG

WIKA Luncurkan Platform WISE, Komitmen Perkuat Tata Kelola ESG

BUMN
Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pakai Kapal Canggih, OceanX Bakal Eksplorasi Lautan Indonesia

Pemerintah
Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Sejak Perjanjian Paris, Bank Masih Gelontorkan Rp 110 Kuadriliun ke Industri Energi Fosil

Pemerintah
Model 'Community-Supported Agriculture', Solusi 'Food Loss and Waste'

Model "Community-Supported Agriculture", Solusi "Food Loss and Waste"

Pemerintah
BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

BW Kehati Data Keanekaragaman Hayati di Perkotaan

Pemerintah
Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

Gelombang Panas di Filipina Tak Mungkin Terjadi Tanpa Krisis Iklim

LSM/Figur
IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

IPA Convex 2024 Digelar, Jadi Momentum Ketahanan Energi Berkelanjutan

Swasta
BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

BRIN: Indonesia Terlindungi dari Gelombang Panas karena Awan

Pemerintah
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Pemerintah
60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

60 Inovator ASEAN Blue Economy Innovation Bakal Dapat 40.000 Dollar AS

Pemerintah
Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

Groundbreaking Proyek RDF, WIKA Siap Reduksi Sampah 2.500 Ton per Hari

BUMN
Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Potensi Devisa Rp 1,3 Triliun, Oleh-oleh Sandiaga dari UEA dan Korsel

Pemerintah
Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Komnas Perempuan Minta Pemerintah Bentuk Pemantau Femisida

Pemerintah
Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Dicari, Inovator di 10 Negara ASEAN dan Timor Leste untuk Proyek Blue Economy

Pemerintah
Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Konsisten Berdayakan Peternak Sapi, Human Initiative Torehkan Jejak Manis di NTT

Advertorial
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com