Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menurut perkiraan UNESCO, masih ada 2 miliar orang di seluruh dunia yang tidak mendapatkan akses air minum yang aman.

Di sejumlah wilayah juga mengalami kelangkaan air yang parah seperti sebagian Timur Tengah dan Afrika Utara.

Banyak ahli memperkirakan, separuh populasi dunia dapat menghadapi kekurangan air pada 2025 jika kita gagal membatasi konsumsi air dan menekan limbah.

Baca juga: Air Bersih dan Sanitasi Layak Bantu Turunkan Angka Stunting

Beberapa wilayah di India dan Asia sudah menghadapi kelangkaan air yang ekstrem. Sejumlah persediaan air tanah habis.

Banyak negara di Benua Afrika juga berjuang dengan kurangnya infrastruktur dan ketersediaan air bersih.

Air adalah unsur terpenting dari kehidupan seluruh makhluk, terutama manusia. Kelangkaan air dapat menyebabkan sejumlah dampak yang mengancam kehidupan.

Lantas, apa saja upaya agar air tetap lestari? Berikut lima upaya melestarikan sumber air, sebagaimana dilansir dari Earth.org.

Baca juga: 5 Dampak Kelangkaan Air Terhadap Kehidupan

1. Konservasi air dari rumah

Ada banyak upaya yang bisa dilakukan oleh diri sendiri atau keluarga untuk konservasi air dari rumah dengan cara menggunakan air secara hemat dan mengurangi limbah.

Tindakan sederhana seperti mandi lebih singkat, mematikan keran saat menyikat gigi, mematikan keran saat menggosok piring, dan memaksimalkan kuota mesin cuci dapat menghemat ribuan liter air per rumah tangga setiap pekannya.

Memperbaiki keran atau pipa yang bocor juga penting. Pasalnya, tetesan kecil pun bila terjadi terus menerus dapat membuang banyak air setiap tahunnya jika dibiarkan tidak diperbaiki.

2. Menyiram tanaman dengan efisien

Di luar rumah, cara menyiram tanaman pun bisa dapat berkontribusi terhadap pelestarian air.

Bila semua rumah tangga melakukan penyiraman secara efisien, ada banyak air yang bisa dihemat.

Menyiram tanaman secara efisien di pagi hari dan menghindari penyiraman pada hari berangin membantu menghemat air.

Baca juga: IDI dan Le Minerale Gelar Edukasi Manfaat Air Mineral Berkualitas

3. Inovasi dalam sistem air

Memasang saluran hemat air dan tangki air hujan untuk mengumpulkan limpasan juga merupakan langkah yang dapat melestarikan air.

4. Reformasi kebijakan dan penetapan harga

Reformasi harga air dan perubahan kebijakan seputar hak dan alokasi air juga diperlukan untuk pelestarian.

Menetapkan harga yang kompetitif terhadap air tawar dan membatasi penggunaan akuifer atau sungai secara berlebihan akan mendorong pemakaian yang lebih hati-hati.

Mengenakan tarif yang lebih tinggi untuk penggunaan air volume tinggi juga dapat mendorong efisiensi dan konservasi.

Pembuat kebijakan di seluruh dunia seyogyanya menerapkan reformasi harga air untuk mencerminkan biaya lingkungan dan sosial yang sebenarnya dari air.

Baca juga: Laporan SDGs 2022: Miliaran Orang Masih Kekurangan Akses Air Bersih dan Sanitasi Layak

5. Pendidikan dan aksi masyarakat

Tindakan kolektif seputar konservasi air adalah salah satu poin yang penting dalam upaya pelestarian air.

Kampanye pendidikan masyarakat, program efisiensi air, mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam kebijakan pengelolaan air membantu mendukung perubahan dalam skala yang lebih luas.

Setiap langkah kecil yang diambil untuk menghargai dan melestarikan sumber daya air yang terbatas adalah langkah penting dalam mengamankan air bersih yang cukup untuk semua.

Meminimalisasi potensi kelangkaan air adalah tanggung jawab bersama yang akan membutuhkan upaya terkoordinasi lintas sektor dan lintas batas untuk mencapai keberhasilan.

Baca juga: Waspadai Hari Tanpa Hujan pada Juli, Pemda dan Masyarakat Diminta Mulai Tampung Air

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Kesenjangan Gender di Sektor Pendidikan STEM Masih Tinggi

Pemerintah
Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Kasus “Greenwashing” Turun untuk Pertama Kalinya dalam 6 Tahun

Swasta
Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

Di Masa Depan, Peluang Pekerjaan Berbasis Kelestarian Lingkungan Sangat Besar

LSM/Figur
Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Bumi Makin Banyak Tunjukkan Tanda-Tanda Krisis Iklim

Pemerintah
Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Proyek Pompa Hidram MMSGI di Kolam Pascatambang Jadi Sumber Air Bersih untuk Warga

Swasta
IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

IESR: Transisi Energi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

LSM/Figur
Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

Ekonomi Restoratif Dinilai Paling Tepat untuk Indonesia, Mengapa?

LSM/Figur
Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

Populasi Satwa Liar Global Turun Rata-rata 73 Persen dalam 50 Tahun

LSM/Figur
Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Logam Berat di Lautan Jadi Lebih Beracun akibat Perubahan Iklim

Pemerintah
Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

Tak Hanya Tekan Abrasi, Mangrove juga Turut Dorong Perputaran Ekonomi Masyarakat

LSM/Figur
Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Konsumsi Daging Berkontribusi terhadap Kerusakan Lingkungan, Kok Bisa?

Pemerintah
Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Selenggarakan CSR Berkelanjutan, PT GNI Dapat Penghargaan di PKM CSR Award 2024

Swasta
Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

Kisah Warga Desa Mayangan yang Terancam Abrasi dan Inisiatif Kompas.com Tanam Mangrove

LSM/Figur
Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Swasta
Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Konsumen Bingung dengan Klaim Keberlanjutan pada Kemasan Produk

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau