Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Gerbang Dunia Lain” Makin Menganga, Perubahan Iklim Bakal Makin Buruk

Kompas.com - 23/07/2023, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.comKawah Batagaika di Timur Jauh Rusia semakin menganga dan amblas karena permafrost atau lapisan tanah beku abadinya terus mencair.

Semakin besar luasan kawah yang amblas membuat kota-kota besar dan kecil di utara dan timur laut Rusia terancam.

Kawah Batagaika terletak di Republik Sakha Rusia. Makin besarnya luasan kawah tersebut membuat para ilmuwan khawatir bahwa terjadi kemerosotan besar-besaran.

Baca juga: Perubahan Iklim Sebabkan Hujan Makin Lebat dan Cuaca Ekstrem, Bencana Mengintai

Apa itu tanah beku abadi?

Menurut NASA, tanah beku abadi adalah lapisan tanah yang selalu membeku terus menerus pada suhu nol derajat celsius setidaknya selama dua tahun berturut-turut.

Tanah beku abadi ini terdiri atas dengan kombinasi tanah, bebatuan, dan pasir yang disatukan oleh es, sebagaimana dilansir WION.

Permafrost atau tanah beku abadi sering dijumpai di daerah dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan dengan luasan yang besar.

Hampir seperempat wilayah daratan di Belahan Bumi Utara memiliki tanah beku abadi. Meski demikian, wilayah dengan tanah beku abadi tidak selalu tertutup salju.

Baca juga: Ilmuwan Iklim Peringatkan Ambang Batas 1,5 Derajat Celsius Akan Terlampaui

Gerbang ke dunia lain

Masyarakat setempat menyebut Kawah Batagaika sebagai “gerbang ke dunia lain” karena saking besarnya.

Kawah Batagaika tercipta juga karena ulah manusia. Amblasnya lapisan tanah di sana pertama kali terjadi pada 1960-an karena penggundulan hutan besar-besaran.

Pepohonan yang hilang membuat lapisan es di tanah bekunya mencair selama musim panas yang menyebabkan likuifaksi.

Likuifaksi tersebut terjadi hampir terjadi setiap hari dalam durasi yang cepat dan membuat luas kawah semakin lebar karena tanah di sekelilingnya amblas.

Seorang penduduk setempat sekaligus penjelajah kawah, Erel Struchkov, mengatakan kepada Reuters bahwa pada suhu panas membuat lapisan es tanah makin cepat mencair.

“Dua tahun lalu (pinggiran kawah) jaraknya sekitar 20-30 meter dari jalur ini. Dan sekarang, tampaknya, semakin dekat,” kata Struchkov.

Baca juga: Alarm Krisis Iklim, Suhu China Tembus 52 Derajat, AS Dilanda Gelombang Panas Ekstrem

Rusia makin panas

Ilustrasi pemanasan globalrottadana Ilustrasi pemanasan global

Mengutip sejumlah ilmuwan Rusia, Reuters melaporkan bahwa suhu rata-rata di Rusia menghangat 2,5 kali lebih cepat dari wilayah atau negara lainnya di dunia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

Jemput Energi Terbarukan, PLN Bakal Integrasikan Transmisi Lintas Pulau

BUMN
Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Alison Chan Dorong Strategi Investasi Berkelanjutan hingga Raih Penghargaan PBB

Pemerintah
Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Tingkatkan Populasi, Elang Jawa Dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak

Swasta
Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah Rencana Terapkan Bioavtur Bertahap Mulai 2027

Pemerintah
Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau