KOMPAS.com – Taman vertikal adalah teknik di mana tanaman hias atau sayuran ditanam di medium dan ditempelkan ke dinding dan disusun secara vertikal.
Dalam taman vertikal, ada yang ditanam dengan medium tanah dalam pot atau memakai metode hidroponik. Taman vertikal rupanya sudah ada sejak peradaban Mesir kuno.
Taman vertikal adalah salah satu alternatif untuk menyalurkan hobi menanam tanaman di ruang terbatas dan memakan lebih sedikit ruang.
Kehadiran taman vertikal di rumah atau bangunan lain dapat menyegarkan mata dan membuat suasana lebih asri. Selain itu, rupanya taman vertikal memiliki sejumlah manfaat.
Dilansir dari Conserve Energy Future, berikut tujuh manfaat kehadiran taman vertikal.
Baca juga: Bukan Sekadar Hobi, Ini 9 Manfaat Rooftop Garden
Tanaman dapat membantu menyerap debu dari udara. Kehadiran taman vertikal dapat menyaring debu yang masuk ke rumah.
Taman vertikal juga dapat membantu mengurangi dan menyaring udara dari berbagai polutan seperti partikel udara dan gas.
Namun, harus digarisbawahi bahwa taman vertikal saja tidaklah cukup untuk menyaring semua polutan.
Menariknya, taman vertikal dapat membantu mengurangi kebisingan. Tanah dan tanaman sangat baik dalam menyerap, memantulkan, dan membelokkan gelombang suara.
Taman vertikal dapat meredam kebisingan yang masuk ke bangunan, terutama untuk suara frekuensi rendah.
Taman vertikal dapat menyerap suara sekitar empat puluh persen lebih banyak daripada fasad biasa, menghasilkan pengurangan kebisingan hingga delapan desibel.
Baca juga: Tak Perlu Jajan Kosmetik Mahal, Habiskan Waktu di Taman Bikin 2,5 Tahun Lebih Muda
Salah satu manfaat memiliki taman vertikal yang tidak disadari kebanyakan orang adalah membantu mengurangi biaya energi.
Taman vertikal di interior maupun eksterior membantu mendinginkan udara saat musim panas. Proses ini dikenal sebagai evapotranspirasi.
Taman vertikal eksterior dapat membantu mengurangi suhu permukaan dinding. Hasilnya, ada penghematan energi yang signifikan dan pengurangan biaya penyejuk udara.
Manusia tidak bisa lepas dari alam. Senantiasa bersentuhan langsung dengan alam dapat membantu kesehatan mental seseorang.
Kehadiran taman vertikal dapat memberi efek alam yang dibutuhkan. Tumbuhan memiliki efek menenangkan pada manusia, dan meredakan stres.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa mengamati tanaman selama tiga sampai lima menit sudah cukup untuk meningkatkan aktivitas jantung, tekanan darah, aktivitas otak, dan ketegangan otot.
Inilah alasan beberapa rumah sakit memiliki taman vertikal untuk membantu menenangkan pasien dan mengurangi stres.
Baca juga: Nairobi, Satu-satunya Ibu Kota di Dunia yang Punya Taman Nasional Satwa Liar
Taman vertikal juga memiliki kemampuan meningkatkan mood atau suasana hati.
Menikmati alam berhubungan dengan peningkatan kebahagiaan, interaksi sosial yang positif, kesejahteraan subjektif, tujuan hidup, rasa makna.
Dengan ketenangan, produktivitas, dan konsentrasi dapat meningkat saat berada di sekitar taman vertikal.
Jika bekerja dari rumah, memiliki taman vertikal akan membantu melakukan tugas secara efektif dan lebih akurat.
Taman vertikal adalah salah satu solusi bagi orang yang tidak memiliki ruang yang terbatas namun hobi untuk memelihara tanaman.
Taman vertikal membantu pemiliknya memaksimalkan ruang sambil memberi manfaat penuh dari sebuah taman.
Dengan taman vertikal, orang-orang tidak menggunakan ruang apa pun karena tanamannya menempel pada dinding.
Hanya perlu memastikan tanaman diposisikan sedemikian rupa agar mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Salah satu keuntungan menumbuhkan taman vertikal luar ruangan adalah dapat menyembunyikan rumah dari pandangan orang luar.
Taman vertikal di luar jendela rumah juga dapat melindungi kamar dari pengintaian.
Taman vertikal juga memberi keteduhan dari sinar matahari dan privasi dari keramaian dan tetangga yang kurang menyenangkan.
Baca juga: 6 Taman Nasional Indonesia yang Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya