WMO sebelumnya juga sudah mengonfirmasi bahwa tiga minggu pertama bulan Juli memecahkan rekor sebagai kurun waktu terpanas.
Mengomentari pola tersebut, seorang ilmuwan iklim di University of Pennsylvania Michael Mann mengatakan, sudah jelas bahwa sejak pertengahan Juli, bulan ini akan menjadi bulan terpanas.
Dia menambahkan, Bumi akan semakin menghangat jika manusia terus menerus membakar bahan bakar fosil.
Baca juga: Pekan Pertama Juli Pecahkan Rekor Terpanas, Alarm Krisis Iklim Makin Nyaring
Biasanya, suhu rata-rata global untuk bulan Juli adalah sekitar 16 derajat celsius, termasuk musim dingin di belahan Bumi Selatan.
Akan tetapi, suhu rata-rata Juli tahun ini telah melonjak menjadi sekitar 17 derajat celsius.
“Kita mungkin harus kembali ribuan bahkan puluhan ribu tahun untuk menemukan kondisi hangat yang serupa di planet kita,” kata Haustein.
Catatan iklim awal, yang dikumpulkan ilmuwan dari sejumlah benda seperti inti es dan inti pohon, menunjukkan bahwa Bumi tidak pernah sepanas ini dalam 120.000 tahun.
Analisis Haustein didasarkan pada data suhu awal dan permodelan cuaca, termasuk perkiraan suhu hingga akhir bulan ini.
Baca juga: 3 Hari dalam Sepekan, Bumi Alami Hari Terpanas Sepanjang Sejarah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya