Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 1 Agustus 2023, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Kunci untuk mencapai desa atau kelurahan bebas stunting adalah dengan mencegah kelahiran bayi stunting baru.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo dalam seri keempat webinar "Praktik Baik Desa atau Kelurahan Bebas Stunting (De’Best) di 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK)", Senin (24/07/2023).

Hasto menyampaikan, salah satu upaya mencegah kelahiran bayi stunting baru adalah jarak kelahiran yang harus dijaga dan kesuksesan menyusui.

Baca juga: Kenali 3 Penyebab Utama Stunting, dari Kurang Nutrisi hingga Pola Pengasuhan

“Kuncinya, kami mengajak untuk tidak menghadirkan stunting baru. Salah satu yang ditekankan adalah jarak melahirkan harus betul-betul diatur, menyusui harus sukses. Kita tahu bahwa spacing atau jarak kehamilan itu sangat berkorelasi dengan stunting,” tutur Hasto dalam keterangan tertulis.

De’Best di 1000 HPK merupakan pemaparan praktik baik desa atau kelurahan bebas stunting dalam mencegah dan menurunkan angka stunting.

Seri keempat webinar Praktik Baik De’Best di 1000 HPK dihadiri empat perwakilan desa dari empat kabupaten yang berbeda.

Keempatnya yaitu Desa Jelarai Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara; Desa Mentuda, Kabupaten Lingga, Riau; Desa Maibo, Kabupaten Sorong, Papua Barat; dan Desa Purwajaya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Baca juga: 15.000 Telur Program Lestari untuk Anak Stunting di Penjuru Negeri

Keempat perwakilan tersebut menyampaikan inovasi di wilayah masing-masing tentang praktik baik penanganan stunting.

Perwakilan Desa Mentuda menuturkan, angka stunting di desanya pada 2022 sebesar 9,35 persen, turun menjadi 7,39 persen pada 2023.

Gerakan inovasi yang dilakukan Desa Mentuda contohnya adalah program Bersembang Sehat yang meliputi kegiatan kunjungan petugas posyandu ke rumah dan pemberian tablet tambah darah serta vitamin.

Selain itu ada kegiatan Demo Masak Gerakan Anti Stunting (Desa Gasing) untuk pemenuhan gizi ibu hamil, dan Lambung Pangan Masyarakat (Lampam).

Baca juga: Provinsi Kalsel Tertinggi Ketiga Nasional dalam Turunkan Stunting

Sementara itu, di Desa Maibo, pada 2023 angka stunting di sana menurun sebesar 11,1 persen berdasarkan data EPPBGM Mei 2023.

Praktik baik yang dilakukan oleh Maibo ini meliputi update data cegah balita stunting, pemberian makanan bergizi berimbang pada balita stunting, budidaya lele dan peternakan sapi, serta pemberian tablet tambah darah.

Sedangkan di Desa Purwajaya, prevalensi stunting di sana pada 2022 sebesar 7,02 persen. Pada 2023, prevalensi stunting di sana turun menjadi 2,43 persen.

Baca juga: Percepat Penurunan Stunting, Sarpras Air Bersih dan Sanitasi Berbiaya Rp 1,047 Triliun Digenjot

Inovasi yang dilakukan Desa Purwajaya yakni perencanaan dan penganggaran kegiatan, pelaksanaan kegiatan stimulasi, serta deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak.

Selain itu ada pelaksanaan bulan imunisasi anak dan kelas inspirasi yang melibatkan sejumlah pihak.

Program di Desa Purwajaya juga membagikan bahan pokok kepada keluarga berisiko stunting dan tidak berisiko stunting, inovasi dalam perbaikan ekonomi dan lingkungan, serta bergotong-royong membuat kolam terpal dan kandang ayam bagi keluarga berisiko stunting.

Baca juga: Data Penurunan Stunting Akan Dicek dan Dikontrol Rutin

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
Jelajah Mangrove di Pulau Serangan Bali, Terancam Sampah dan Sedimentasi
LSM/Figur
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
Guru Besar IPB Sebut Tak Tepat Kebun Sawit Penyebab Banjir Sumatera
LSM/Figur
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
Perkuat Profesionalisme, AIIR Jadi Organisasi Profesi Investor Relations Pertama di Indonesia
LSM/Figur
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
13 Perusahaan Dinilai Picu Banjir Sumatera, Walhi Desak Kemenhut Cabut Izinnya
LSM/Figur
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
Agroforestri Karet di Kalimantan Barat Kian Tergerus karena Konversi Sawit
LSM/Figur
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Perkebunan Sawit Tak Bisa Gantikan Hutan untuk Serap Karbon dan Cegah Banjir
Pemerintah
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
Di Balik Kayu Gelondongan yang Terdampar
LSM/Figur
Survei LinkedIn 2025 Sebut Permintaan Green Skills di Dunia Kerja Meningkat
Survei LinkedIn 2025 Sebut Permintaan Green Skills di Dunia Kerja Meningkat
Swasta
Menunda Net Zero Picu Gelombang Panas Ekstrem, Wilayah Dekat Khatulistiwa Paling Terdampak
Menunda Net Zero Picu Gelombang Panas Ekstrem, Wilayah Dekat Khatulistiwa Paling Terdampak
LSM/Figur
Guru Besar IPB Sebut Kebun Sawit di Sumatera Bisa Jadi Hutan Kembali
Guru Besar IPB Sebut Kebun Sawit di Sumatera Bisa Jadi Hutan Kembali
Pemerintah
Banjir Sumatera Jadi Pelajaran, Kalimantan Utara Siapkan Regulasi Cegah Ekspansi Sawit
Banjir Sumatera Jadi Pelajaran, Kalimantan Utara Siapkan Regulasi Cegah Ekspansi Sawit
Pemerintah
Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Panas Ekstrem Ganggu Perkembangan Belajar Anak Usia Dini
Pemerintah
Implementasi B10 Hemat Rp 100 T Per Tahun, Ini Strategi Pertamina agar Pasokan Stabil
Implementasi B10 Hemat Rp 100 T Per Tahun, Ini Strategi Pertamina agar Pasokan Stabil
BUMN
Genjot Pengumpulan Botol Plastik PET, Coca-Cola Indonesia Luncurkan Program “Recycle Me” 2025
Genjot Pengumpulan Botol Plastik PET, Coca-Cola Indonesia Luncurkan Program “Recycle Me” 2025
Swasta
KLH Janji Tindak Tegas Perusahaan yang Picu Banjir di Sumatera Utara
KLH Janji Tindak Tegas Perusahaan yang Picu Banjir di Sumatera Utara
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau