Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2023, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Saat ini, ada banyak perusahaan multinasional dan perusahaan besar di berbagai negara yang sadar untuk menerapkan sustainability atau keberlanjutan.

Mereka juga sadar untuk melaporkan kinerja keberlanjutan mereka kepada pemangku kepentingan, termasuk perusahaan di Indonesia.

Akan tetapi, masih banyak perusahaan di Indonesia yang mengalami kesulitan dalam menetapkan strategi keberlanjutan yang tepat sasaran.

Baca juga: Mahasiswa UI Diajak Peduli Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan

Hal tersebut disampaikan Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Ratna Wardhani.

Oleh sebab itu, peran akuntan untuk menyambut kesadaran perusahaan tersebut sangatlah penting untuk sebagai pemeran utama untuk mempercepat pertumbuhan kinerja keberlanjutan.

Ratna pun meminta para akuntan untuk lebih memahami Sustainable Development Goals (SDGs) secara utuh, sebagaimana dilansir Antara.

“Akuntan dituntut untuk memahami konsep dan mendukung pencapaian keberlanjutan (SDGs) secara komprehensif, memahami bagaimana pengukuran, monitoring dan evaluasi, serta tata kelola dari kinerja tersebut,” ujar Rata di Kampus UI Depok, Senin (31/7/2023).

Baca juga: Energi Ramah Lingkungan Pengaruhi Keberlanjutan Bisnis Jangka Panjang

Ratna menjelaskan, penggunaan konsep Sustainability Performance Measurement Framework (SPMF) dapat menjadi alat ukur kontribusi perusahaan dalam mendukung pencapaian SDGs.

Ratna mengutarakan, kesadaran dan komitmen perusahaan terhadap kinerja keberlanjutan juga semakin meningkat dengan dikeluarkannya POJK 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Menurutnya, adanya aturan tersebut membuat lembaga jasa keuangan, emiten, dan perusahaan publik diharuskan untuk menyampaikan laporan keberlanjutan, sebagaimana dilansir Tribunnews.com.

Hal tersebut menuntut perusahaan untuk menetapkan strategi keberlanjutannya dan melaporkan progres kinerja keberlanjutannya.

Baca juga: Dua Pilar SDGs Jadi Penanda Keberlanjutan Citi Indonesia

Dilansir dari Antara, Ratna mengamati ada 80 perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memiliki skor environmental, social, and governance (ESG).

Dari 80 perusahaan tersebut, evaluasi dilakukan terhadap 68 perusahaan yang telah mempublikasikan Laporan Keberlanjutan tahun buku 2022.

Hasilnya, sebagian besar perusahaan telah mengungkapkan kinerja lingkungan terkait limbah, emisi, energi, dan air dan limbah cair.

Kemudian, lebih dari 90 persen perusahaan telah mengungkapkan informasi kinerja terkait penggunaan energi di dalam organisasi, emisi cakupan satu dan dua, serta pengelolaan limbah.

Baca juga: Dua Pilar SDGs Jadi Penanda Keberlanjutan Citi Indonesia

Sementara itu, indikator kinerja terkait keanekaragaman hayati, material, dan penilaian lingkungan terhadap pemasok relatif lebih sedikit diungkapkan.

“Saya ingin menekankan kembali bahwa pencapaian SDGs merupakan tanggung jawab kita bersama. Perusahaan sebagai entitas bisnis perlu melakukan strategi keberlanjutan dengan menggunakan kerangka yang jelas dan komprehensif,” kata Ratna.

Dengan demikian, perusahaan dapat menjalankan strategi keberlanjutan dengan lebih terarah dan membuka kesempatan-kesempatan baru yang mendukung pertumbuhan, seperti kesempatan pendanaan, munculnya inovasi-inovasi bisnis baru, dan meningkatkan resiliensi perusahaan.

Ia menambahkan, adanya kerangka yang dikembangkan ini diharapkan dapat digunakan untuk mengakselerasi kinerja keberlanjutan oleh berbagai pihak dengan tentunya melakukan penyesuaian terhadap kontekstualnya masing-masing.

Baca juga: Teleperformance Indonesia Gelar Charity Run untuk Keberlanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bagaimana London Fashion Week Mendorong Fashion Berkelanjutan?

Bagaimana London Fashion Week Mendorong Fashion Berkelanjutan?

LSM/Figur
Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Pemerintah
Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Swasta
Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

LSM/Figur
Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

LSM/Figur
Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

LSM/Figur
Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Pemerintah
Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

LSM/Figur
Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

LSM/Figur
Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

LSM/Figur
Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau