Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangkit Listrik Virtual dan Perannya dalam Transisi Energi

Kompas.com - 15/08/2023, 13:12 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Untuk melakukan ini secara efisien, VPP harus dapat berkomunikasi dengan operator jaringan. Komunikasi ini memungkinkan interaksi dua arah: operator jaringan dapat memberi tahu VPP apa yang diperlukan untuk menjaga agar jaringan tetap berjalan lancar, dan VPP dapat memberi tahu operator jaringan tentang setiap perubahan pasokan energi karena cuaca atau gangguan lainnya.

Baca juga: Aspek Lingkungan Dikalahkan Aspek Ekonomi dalam Transisi Energi Indonesia

Dengan memanfaatkan teknologi canggih, VPP mampu menciptakan sistem energi yang lebih fleksibel dan efisien.

Mereka memungkinkan integrasi energi terbarukan yang lebih baik sambil juga membantu mengurangi emisi dan meminimalkan biaya. Dengan bantuan mereka, kita dapat mulai membuat langkah signifikan menuju tujuan transisi energi kita.

Tantangan pembangkit listrik virtual

VPP memang menawarkan pengembangan teknologi yang menarik untuk transisi energi, tetapi memiliki tantangan tersendiri.

Salah satu tantangan paling kompleks adalah mengintegrasikan VPP ke dalam infrastruktur energi yang ada. VPP dirancang untuk menggantikan model pembangkit listrik terpusat tradisional, yang berarti harus ada perubahan signifikan dalam cara energi dihasilkan dan didistribusikan.

Hal ini memerlukan perubahan besar pada infrastruktur energi yang ada dan menimbulkan tantangan bagi utilitas dan operator jaringan untuk beradaptasi dengan teknologi baru.

Baca juga: Transisi Energi Berkeadilan, Indonesia Perlu Siapkan Paket Pembiayaan Komprehensif

Tantangan lain yang dihadapi VPP adalah memastikan teknologinya tetap aman dan andal. Karena VPP bergantung pada jaringan sumber daya energi terdesentralisasi, mereka rentan terhadap ancaman atau pemadaman keamanan siber. Untuk memastikan bahwa VPP tetap aman, metode pengumpulan dan analisis data yang kuat harus tersedia.

Selain itu, VPP harus mampu merespons dengan cepat dan efisien terhadap perubahan permintaan atau pasokan energi. Ini bisa sulit dilakukan ketika mengandalkan jaringan sumber daya energi yang besar dan terdistribusi.

Terakhir, VPP harus memiliki akses ke sumber energi terbarukan yang andal agar berhasil. Ini bisa sulit, karena sumber energi terbarukan cenderung lebih tersebar secara geografis daripada sumber bahan bakar fosil tradisional.

VPP harus dapat memperoleh energi dari sumber lokal dan regional untuk mempertahankan pasokan yang andal.

Meskipun tantangan-tantangan ini signifikan, tantangan-tantangan ini bukannya tidak dapat diatasi. Dengan perencanaan, implementasi, dan pemeliharaan yang tepat, VPP dapat mengatasi hambatan tersebut dan memberikan solusi yang layak untuk transisi energi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com