Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2023, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Penetrasi kendaaraan listrik menjadi salah satu kunci untuk mencegah kenaikan suhu 1,5 derajat celsius sesuai Perjanjian Paris.

Pemakaian kendaraan listrik berpotensi memangkas emisi dari sektor transportasi sekaligus memungkinkan fleksibilitas dalam sistem energi dengan integrasi energi terbarukan yang lebih besar.

Lembaga antarpemerintah internasional untuk transformasi energi terbarukan, International Renewable Energy Agency (IRENA), memprediksi jumlah mobil listrik di seluruh dunia. diperkirakan mencapai 360 juta unit pada akhir 2023.

Baca juga: Pemerintah Targetkan 2 Juta Mobil Listrik Mengaspal pada 2030

Lebih jauh lagi, pada 2050, diperkirakan ada 2,1 miliar mobil listrik yang mengaspal di jalan raya di seluruh dunia.

“Transisi ini didorong oleh rencana larangan penjualan kendaraan konvensional, target net zero emission, kebijakan iklim, dan peraturan lain terkait polusi,” kata IRENA dalam siaran pers, Rabu (2/7/2023).

Akan tetapi, penetrasi kendaraan listrik memiliki sejumlah hambatan. Salah satunya adalah infrastruktur pengisian daya.

Untuk mencegah kenaikan suhu 1,5 derajat celsius, dibutuhkan investasi kumulatif sebesar 9 triliun dollar AS hingga 2050 untuk membangun infrastruktur pengisian daya.

Baca juga: Revisi Penghapusan Ekspor Listrik PLTS Atap ke PLN Dikritik

Selain itu, hambatan penetrasi kendaraan listrik yang paling besar adalah teknologi baterai.

Dibutuhkan inovasi yang melibatkan semua pelaku di semua lini kendaraan listirk, termasuk teknologi dan infrastruktur, desain pasar, perencanaan sistem, dan model bisnis.

Inovasi utama adalah mengubah baterai di kendaraan listrik menjadi sistem penyimpanan energi yang dapat memungkinkan lebih banyak integrasi dari pembangkit listrik energi terbarukan.

“Inovasi ini membuka lingkaran kebajikan yang kuat, di mana lebih banyak listrik terbarukan dapat diintegrasikan ke dalam jaringan listrik. Sementara listrik bersih seperti itu digunakan untuk menggerakkan kendaraan listrik,” kata IRENA.

Baca juga: Layanan Uji Motor Listrik Hasil Konversi, Hadir di 25 BPTD

Dalam hal ini, penyediaan sistem pengisian daya yang diidentifikasi sebagai salah satu inovasi utama untuk memfasilitasi penggunaan kendaraan listrik dan memberikan fleksibilitas pada sistem.

“Perlu ada kemajuan besar dalam inovasi baterai agar revolusi kendaraan listrik dapat terjadi, meskipun saat ini sudah jelas ada kemajuan,” ucap IRENA.

Saat ini, jangkauan baterai untuk kendaraan listrik sudah semakin tinggi, ada yang bisa menempuh jarak 800 km. Bahkan, beberapa baterai juga bisa diisi ulang hanya dalam satu jam.

Pada saat yang sama, harga baterai juga semakin lama semakin menurun. Prioritasnya tetap pada pemotongan biaya, peningkatan jangkauan, dan memperpendek lamanya pengisuan ulang.

Baca juga: Masaccio, Kereta Baterai Listrik Masa Depan Buatan Hitachi

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau