Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2023, 20:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

“Kami juga mendorong inisiatif jual beli tenaga listrik pada subregion Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Filipina (BIMP),” kata Dadan.

“Dengan memperkuat kerja sama pada kawasan ASEAN, kita akan menciptakan ekosistem di mana surplus energi dari negara satu dapat memenuhi kebutuhan negara lainnya, dan memelihara win-win situation untuk seluruh negara,” imbuhnya.

Indonesia juga mendukung perpanjangan kerja sama Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) yang akan berakhir pada 2024 mendatang.

Baca juga: ASEAN Perlu Bekerja Sama Akselerasi Transisi Energi

Kerja sama ini dinilai sangat penting untuk meningkatkan interkonektivitas gas bumi pada kawasan ASEAN.

“Kami berharap perpanjangan kerja sama tersebut dapat meningkatkan kolaborasi antara negara ASEAN dalam menyediakan infrastruktur gas bumi,” papar Dadan.

Dia menyampaikan, di masa mendatang, infrastruktur dapat diperluas melalui pengembang infrastruktur gas alam cair atau LNG, seperti terminal regasifikasi.

“Di sisi lain, infrastruktur gas bumi eksisting dapat dimanfaatkan untuk kerja sama energi di masa depan, seperti hidrogen dan CCS (penangkap dan penyimpan karbon),” ujar Dadan.

Baca juga: ASEAN Jadi Tujuan Utama Investasi Kendaraan Listrik Global

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau