Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Schneider Electric Luncurkan Sustainability School di Indonesia, Bisa Diakses Gratis

Kompas.com - 07/09/2023, 18:54 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

Melalui sustainability school, Schneider Electric juga ingin memberdayakan setiap individu untuk menjadi green heroes for life di lingkungan terdekat dan terus meningkatkan kemampuannya.

Dekarbonisasi ekonomi

Perjanjian Paris 2015 memicu gerakan di seluruh sektor ekonomi untuk mengurangi atau menghilangkan emisi karbon.

Terlepas dari komitmen yang terus meningkat terhadap dekarbonisasi, kesenjangan pengetahuan dan keterampilan yang cukup besar masih menjadi penghalang bagi kemajuan sustainability.

Selain itu, perusahaan semakin mengandalkan mitra yang memiliki keahlian di bidang sustainability untuk mendukung mereka dalam membantu mewujudkan dekarbonisasi pada operasional mereka.

Baca juga: Schneider Electric Bikin Panduan Dasar untuk Bantu Perusahaan Lakukan Dekarbonisasi

“Sebagai impact company, kami menempatkan sustainability sebagai inti dari bisnis untuk mencapai dampak positif dan berkelanjutan bagi planet dan masyarakat,” kata Roberto.

Dengan electricity 4.0 sebagai inti dari program, lanjutnya, sustainability school melengkapi dan memperkuat komitmen tersebut.

“Kami dapat mendukung para mitra dalam mempercepat aksi iklim di tiga pilar utama, yakni menyusun strategi (strategize), digitalisasi (digitize), dan dekarbonisasi (decarbonize),” kata Roberto.

Tidak hanya korporasi, Sustainability School Schneider Electric juga dapat menjadi platform yang tepat bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk belajar dan memperoleh pengetahuan.

3 bab pelajaran

Sebagai informasi, pembelajaran di Sustainability School Schneider Electric terdiri dari tiga bab. Bab pertama adalah memahami keberlanjutan dan risiko yang terlibat.

Pada bab pertama, peserta mempelajari dasar-dasar keberlanjutan, termasuk ilmu pengetahuan dan istilah di baliknya. Peserta akan menemukan alasan penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan secara serius terkait faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Kemudian, bab kedua adalah langkah menentukan rencana sustainability. Bab kedua ini difokuskan pada cara perusahaan dan UKM membangun strategi dekarbonisasi, termasuk informasi tentang teknologi dan peralatan yang mudah diimplementasikan.

Baca juga: Schneider Electric Bagi Pengalaman Soal Upaya Kurangi Emisi Karbon

Selanjutnya, bab ketiga adalah memanfaatkan keahlian sustainability untuk meningkatkan peluang bisnis.

Bab ketiga merangkum pengetahuan dan perangkat yang dipelajari, mulai dari efisiensi energi hingga dekarbonisasi. Tujuannya adalah untuk mendukung peserta dalam menerapkan teori ke dalam praktik.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Guru Besar IPB: Sawah Kian Tergerus karena Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Warga Desak KKP Cabut Izin Reklamasi karena Rusak Ekosistem Pulau Pari
Pemerintah
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
Tiga Remaja Jakarta Ubah 1,2 Ton Sampah Makanan Jadi Pakan Unggas
LSM/Figur
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemprov Jakarta Punya 111 Stasiun Pemantau Kualitas Udara, Diklaim Terluas se-Indonesia
Pemerintah
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
Pengamat: Pengawasan Hutan Lemah karena Anggaran Pengelolaan Terlalu Kecil
LSM/Figur
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Bappenas: Alokasi Dana Mitigasi Iklim Baru Rp 305 T, Pemerintah Buka Investasi
Pemerintah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Perubahan Iklim Picu Musim Kebakaran Hutan Makin Parah
Pemerintah
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Industri Makanan Gagal Penuhi Komitmen Dasar Kemasan Berkelanjutan
Swasta
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
IUCN Akui Bahan Bakar Fosil Ancaman Alam, Dukung Perjanjian Penghentian Global
LSM/Figur
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
Kepunahan Massal karena Manusia Setara Era Dinosaurus
LSM/Figur
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Panas Melanda RI, BMKG Catat Suhu Tertinggi Capai 38 Derajat
Pemerintah
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Eropa Siapkan Bantuan Dana untuk Negara Terdampak Pajak Karbon Perbatasan
Pemerintah
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Antara Karbon dan Kedaulatan: Menakar Arah Transisi Energi Indonesia
Pemerintah
Nelayan Sumba Didorong Kelola Laut Berbasis Data dan Kearifan Lokal
Nelayan Sumba Didorong Kelola Laut Berbasis Data dan Kearifan Lokal
LSM/Figur
Malaumkarta Raya Sahkan Aturan Laut, Adat dan Negara Bisa Bersatu Jaga Alam
Malaumkarta Raya Sahkan Aturan Laut, Adat dan Negara Bisa Bersatu Jaga Alam
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau