Melalui sustainability school, Schneider Electric juga ingin memberdayakan setiap individu untuk menjadi green heroes for life di lingkungan terdekat dan terus meningkatkan kemampuannya.
Perjanjian Paris 2015 memicu gerakan di seluruh sektor ekonomi untuk mengurangi atau menghilangkan emisi karbon.
Terlepas dari komitmen yang terus meningkat terhadap dekarbonisasi, kesenjangan pengetahuan dan keterampilan yang cukup besar masih menjadi penghalang bagi kemajuan sustainability.
Selain itu, perusahaan semakin mengandalkan mitra yang memiliki keahlian di bidang sustainability untuk mendukung mereka dalam membantu mewujudkan dekarbonisasi pada operasional mereka.
Baca juga: Schneider Electric Bikin Panduan Dasar untuk Bantu Perusahaan Lakukan Dekarbonisasi
“Sebagai impact company, kami menempatkan sustainability sebagai inti dari bisnis untuk mencapai dampak positif dan berkelanjutan bagi planet dan masyarakat,” kata Roberto.
Dengan electricity 4.0 sebagai inti dari program, lanjutnya, sustainability school melengkapi dan memperkuat komitmen tersebut.
“Kami dapat mendukung para mitra dalam mempercepat aksi iklim di tiga pilar utama, yakni menyusun strategi (strategize), digitalisasi (digitize), dan dekarbonisasi (decarbonize),” kata Roberto.
Tidak hanya korporasi, Sustainability School Schneider Electric juga dapat menjadi platform yang tepat bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk belajar dan memperoleh pengetahuan.
Sebagai informasi, pembelajaran di Sustainability School Schneider Electric terdiri dari tiga bab. Bab pertama adalah memahami keberlanjutan dan risiko yang terlibat.
Pada bab pertama, peserta mempelajari dasar-dasar keberlanjutan, termasuk ilmu pengetahuan dan istilah di baliknya. Peserta akan menemukan alasan penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan secara serius terkait faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
Kemudian, bab kedua adalah langkah menentukan rencana sustainability. Bab kedua ini difokuskan pada cara perusahaan dan UKM membangun strategi dekarbonisasi, termasuk informasi tentang teknologi dan peralatan yang mudah diimplementasikan.
Baca juga: Schneider Electric Bagi Pengalaman Soal Upaya Kurangi Emisi Karbon
Selanjutnya, bab ketiga adalah memanfaatkan keahlian sustainability untuk meningkatkan peluang bisnis.
Bab ketiga merangkum pengetahuan dan perangkat yang dipelajari, mulai dari efisiensi energi hingga dekarbonisasi. Tujuannya adalah untuk mendukung peserta dalam menerapkan teori ke dalam praktik.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya