Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Indonesia hingga AS, Aksi Iklim Serempak Dilakukan dalam Global Climate Strike 2023

Kompas.com - 16/09/2023, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Ribuan orang dari 54 negara di seluruh dunia turun ke jalan sebagai aksi mendesak upaya perlawanan perubahan iklim dalam Global Climate Strike 2023 mulai Jumat (15/9/2023) hingga Minggu (17/9/2023).

Mulai dari Indonesia, Pakistan, Nigeria, hingga Amerika Serikat (AS), pengorganisir aksi menyebutkan ada lebih dari 500 aksi di 54 negara.

Dilansir dari Reuters, jumlah orang yang turun ke jalan dalam Global Climate Strike 2023 di seluruh dunia secara total diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta orang selama tiga hari.

Baca juga: Perubahan Iklim Picu Krisis Air, Semua Negara Perlu Bergerak

Aksi tersebut dapat menjadikan salah satu aksi iklim internasional terbesar sejak sebelum pandemi Covid-19.

Aksi iklim besar internasional pernah terjadi pada 2019 dalam gerakan Fridays for Future yang dimotori oleh aktivis iklim Swedia Greta Thunberg.

“Ini ditujukan kepada para pemimpin dunia,” kata Mitzi Jonelle Tan, aktivis iklim dari gerakan Fridays for Future di Manila, Filipina, kepada Reuters.

“Waktu industri bahan bakar fosil sudah habis. Kita memerlukan transisi yang adil, dan kita perlu menghentikan penggunaan bahan bakar fosil yang menyebabkan kerusakan lingkungan,” sambungnya.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Badai Jadi Lebih Sering dan Kuat

Pengorganisir aksi Global Climate Strike 2023 menyampaikan kepada Reuters bahwa mereka meminta pemerintah di dunia untuk segera mengakhiri subsidi minyak dan gas serta membatalkan rencana perluasan produksinya.

Menurut analisis IMF, pemerintah di dunia menggelontorkan subsidi untuk minyak dan gas sebesar 7 triliun dollar AS hanya pada tahun lalu saja.

Eric Njuguna, seorang aktivis iklim yang berbasis di Nairobi, Kenya, mendesak para pemimpin Afrika menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.

Sebagai gantinya, dia meminta para pemimpin Afrika berfokus pada investasi pada energi terbarukan yang dipimpin oleh masyarakat.

Baca juga: 82 Persen Masyarakat Indonesia Yakin Dampak Perubahan Iklim Bisa Diatasi

Di Indonesia, aksi Global Climate Strike 2023 telah dilakukan di beberapa kota seperi Jogja dan Bandung pada Jumat, sebagaimana dilansir Antara.

Aksi Global Climate Strike 2023 juga digelar di Semarang pada Jumat oleh sekelompok pemuda.

Greenpeace Indonesia juga berencana menggelar aksi pada Minggu (17/9/2023) mulai dari pawai, festival, hingga talkshow.

Festival iklim yang digelar Greenpeace Indonesia dalam Global Climate Strike 2023 dilangsungkan di Tugu Proklamasi, Jakarta.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Pemerintah
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Pemerintah
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Swasta
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Pemerintah
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Pemerintah
DLH Jakarta Akui Sulit Setop 'Open Dumping' di TPS Bantargebang
DLH Jakarta Akui Sulit Setop "Open Dumping" di TPS Bantargebang
Pemerintah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
Pemerintah
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
Pemerintah
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
Swasta
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Pemerintah
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
LSM/Figur
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
LSM/Figur
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
Pemerintah
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau