JAKARTA, KOMPAS.com - Udara bersih di dalam ruangan memang sangat penting bagi kesehatan.
Namun, banyak orang menganggap bahwa hunian mereka terbebas dari polusi udara. Padahal, udara dalam ruangan bisa sama terkontaminasinya dengan yang berada di luar.
Contoh sederhana yang biasa dialukan adalah memasak. Aktivitas ini berkontribusi terhadap buruknya kualitas udara di dalam ruangan.
Menurut Public Relations (PR) and Communication Manager IKEA Indonesia Ririn Basuki, masyarakat perlu menghargai setiap tarikan nafas dengan menghirup udara yang bersih.
Baca juga: Tips Olahraga Nyaman dan Aman di Tengah Buruknya Polusi Udara
"Agar seluruh anggota keluarga dapat hidup sehat, diperlukan solusi yang memudahkan kita untuk mengakses udara yang lebih bersih sehingga kualitas udara yang dihirup menjadi lebih baik," kata Ririn dalam siaran persnya, Rabu (27/9/2023).
Oleh karena itu, perhatikan beberapa tips yang dapat membantu meningkatkan kualitas udara di rumah menjadi lebih baik sebagai berikut:
1. Gunakan air purifier atau permurni udara
Dengan adanya polusi udara, tak ada salahnya mencoba menggunakan pemurni udara atau air purifier demi menyaring kotoran debu, polusi, asap, dan partikel polutan lainnya.
Baca juga: Minimalkan Polusi Udara dari Rumah, IKEA Hadirkan 2 Produk Baru
2. Pantau kualitas udara dengan sensor udara
Untuk mengetahui apakah udara yang dihirup bersih atau kotor, Anda dapat mulai berinvestasi untuk memiliki produk sensor kualitas udara.
3. Pilih perabotan rumah tangga dan tekstil rendah polusi
Perabotan rumah tangga dan tekstil dapat menghasilkan polutan yang akan mengurangi kualitas udara di dalam ruangan.
Pastikan Anda rajin membersihkan dan memvakum tekstil di tempat beraktivitas seperti karpet, seprai, sofa agar anggota keluarga nyaman beraktivitas di rumah.
4. Minimalisasi asap di dalam rumah
Jaga agar tempat Anda beraktivitas bebas dari asap. Sebab, aktivitas-aktivitas yang menghasilkan asap misalnya merokok, barbekyu, dan lainnya, sebisa mungkin dilakukan di luar ruangan agar asap terlepas ke udara terbuka.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya