Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Memanas 2 Kali Lipat dibandingkan Rata-rata Dunia

Kompas.com - 18/07/2024, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Rusia menjadi salah satu negara yang paling merasakan pemanasan global dan perubahan iklim menurut ilmuwan iklim terkemuka "Negeri Beruang Merah".

Bahkan, wilayah di Rusia mengalami pemanasan hampir dua kali lipat dibandingkan tingkat pemanasan global.

Direktur Saintifik Institute of Global Climate and Ecology Sergey Semenov di Moskwa mengatakan, Wilayah Utara Jauh Rusia mengalami pemanasan paling cepat.

Baca juga: Sejumlah Ahli IPCC Yakin Bumi Akan Memanas 2,5 Derajat Celsius

Rata-rata suhu daratan di dunia meningkat sebesar 0,295 derajat celsiu setiap 10 tahun dari 1976 hingga 2020, sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Rabu (17/7/2024).

"Namun wilayah Rusia mengalami pemanasan hampir dua kali lebih cepat dibandingkan daratan secara global yaitu 0,51 derajat celsius per dekade," kata Semenov.

Peningkatan suhu tercepat terjadi di Semenanjung Taymyr, semenanjung terbesar Rusia yang terletak di Ujung Utara, yang merupakan bagian paling utara dari daratan Eurasia.

Selama 10 tahun terakhir, ujar Semenov, suhu rata-rata di Semenanjung Taymyr meningkat antara 0,8 derajat celsius hingga 1,2 derajat celsius.

Suhu rata-rata tahunan di Semenanjung Taymyr telah meningkat antara 2,5 hingga 2,8 kali lebih cepat dibandingkan rata-rata global dan para ilmuwan memperkirakan tren ini akan terus berlanjut.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Eropa Memanas 2 Kali Lipat Dibanding Benua Lainnya

Semenov menambahkan, gambaran yang lebih kompleks mengenai dampak pemanasan global terhadap Rusia adalah mengenai curah hujan.

Terdapat penurunan nyata dalam curah hujan tahunan di utara Siberia Barat dan Timur Jauh.

Curah hujan musim panas juga menurun di wilayah ini. Sayangnya, hal serupa juga terjadi di wilayah selatan Rusia bagian Eropa dan Siberia, tempat pertanian negara berada," ucap Semenov.

Karena luasnya wilayah Rusia, kisaran curah hujan bervariasi di berbagai bagian negara, dari 200 hingga 300 milimeter per tahun di daerah semi-gurun di dataran rendah Kaspia hingga 1.600 milimeter di pesisir Laut Hitam Kaukasus, kata Semenov.

Perubahan paling signifikan terlihat di Rusia bagian Asia, di mana curah hujan meningkat sebesar 2,3 persen dalam 10 tahun, jauh lebih tinggi dari angka 1 persen yang dianggap signifikan oleh para ahli meteorologi.

Baca juga: Suhu Bumi Memanas Bikin Jumlah Sperma Turun dan Pengaruhi Kesuburan

Tutupan salju dan panas ekstrem

Semenov mengungkapkan, pemanasan global membuat ketinggian tutupan salju menurun di banyak wilayah, termasuk di Rusia.

"Sekitar dua pertiga wilayah Rusia berada dalam kondisi lapisan es. Pemanasan memengaruhi lapisan atasnya, meningkatkan suhu tanah, dan kedalaman pencairan musiman," jelasnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau