Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Miliaran Orang Terancam Panas Mematikan jika Suhu Bumi Terus Naik

Kompas.com - 10/10/2023, 13:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Suhu uji wet-bulb temperature yang melampaui 35 derajat celsius membuat tubuh manusia kesulitan mengatur suhu tubuh internal.

“Anda masih bisa berkeringat, tapi Anda tidak akan bisa mendinginkan tubuh Anda ke suhu yang dibutuhkan untuk beroperasi secara fisiologis,” kata Colin Raymond, seorang peneliti pascadoktoral di Jet Propulsion Laboratory NASA, kepada Live Science.

Baca juga: Begini Prediksi Peneliti Bila Suhu Bumi Lampaui 2 Derajat Celsius

Cara kerja uji wet-bulb

Untuk diketahui, wet-bulb temperature tidak sama dengan suhu udara yang dilaporkan oleh ramalan cuaca atau aplikasi peramal cuaca.

Wet-bulb temperature diukur menggunakan termometer yang dilapisi kain yang dibasahi air, dan memperhitungkan panas dan kelembapan.

Jika udara menjadi lembab atau sangat lembab, keringat akan lebih sulit menguap dari tubuh dan mendinginkan seseorang.

Baca juga: Penggunaan AC Dapat Meningkatkan Suhu Lebih dari 2 Derajat Celcius

Apabila kelembapan udara rendah tetapi suhunya tinggi, atau sebaliknya, kondisi tersebut mungkin tidak akan berbahaya bagi manusia.

Namun, ketika kelembapan derngan suhu sangat tinggi, suhu pada uji wet-bulb temperature dapat melampaui 35 derajat celsius dan berbahaya bagi manusia.

Sebagai contoh, ketika suhu udara 46,1 derajat Celsius dan kelembapan relatif 30 persen, suhu pada uji wet-bulb temperature hanya sekitar 30,5 derajat celsius.

Tetapi ketika suhu udara 38,9 derajat celsius dan kelembapan relatif 77 persen, suhu wet-bulb temperature sekitar 35 derajat celsius.

Baca juga: Krisis Iklim Makin Nyata, Beberapa Wilayah Alami Kenaikan Suhu 1,5 Derajat Celsius

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com