Indikator 2.2.2.(a) Prevalensi anemia pada ibu hamil.
Indikator 2.2.2.(b) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif.
Indikator 2.2.2.(c) Kualitas konsumsi pangan yang diindikasikan oleh skor Pola Pangan Harapan (PPH) mencapai; dan tingkat konsumsi ikan.
Indikator 2.3.1* Nilai Tambah Pertanian dibagi jumlah tenaga kerja di sektor pertanian (rupiah per tenaga kerja).
Indikator 2.3.2 Rata-rata pendapatan produsen pertanian skala kecil, menurut jenis dan status adat.
Indikator 2.4.1 Penetapan kawasan pertanian pangan berkelanjutan.
Indikator 2.5.1* Jumlah varietas unggul tanaman dan hewan untuk pangan yang dilepas.
Indikator 2.5.2* Proporsi hewan ternak dan sejenisnya, diklasifikasikan menurut tingkat risiko kepunahan: berisiko, tidak berisiko, dan risiko yang tidak diketahui.
Indikator 2.a.1 Indeks pengeluaran pemerintah untuk pertanian.
Indikator 2.a.2 Total bantuan pembangunan (ODA) dan bantuan lain untuk sektor pertanian.
Indikator 2.b.1 Perkiraan dukungan kebijakan kepada produsen.
Indikator 2.b.2 Subsidi ekspor pertanian. Indikator global yang akan dikembangkan.
Indikator 2.c.1 Indikator anomali harga pangan.
Baca juga: 4 Pilar SDGs di Indonesia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya