JAKARTA, KOMPAS.com - Menghadapi dunia kerja yang semakin kompleks, generasi muda tidak cukup hanya membekali diri dengan soft skills, namun juga harus memiliki kemampuan untuk bertahan.
Jika mampu bertahan dan memastikan diri tidak hidup sengsara kedepannya mereka bisa memberi manfaat bagi orang lain.
Semangat untuk mampu bertahan hidup dan berdaya saing merupakan kunci utama yang dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia saat ini.
Selain itu juga generasi muda harus dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya untuk orang lain. Mereka perlu menjadi pribadi yang tangguh, berkarakter kuat, serta memiliki inovasi tinggi sebagai kunci keberhasilan mereka.
Baca juga: Hutama Karya Sinergi BUMN Dukung Pendidikan dan Pemberdayaan Ekonomi
Bahkan di tingkat perusahaan, manajemen perlu bersiap membuka diri dan mengadopsi inovasi perkembangan zaman.
Wakil Presiden Direktur PT. Bank Central Asia Tbk Armand W. Hartono mengatakan, kolaborasi antara generasi muda yang penuh semangat dan manajemen yang terbuka terhadap perkembangan teknologi adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang dinamis dan kompetitif.
"Perkembangan zaman mendorong anak muda untuk memperluas zona nyaman, sehingga keberanian untuk berkembang semakin meningkat," ujar Armand, dalam kegiatan “Dreamfest: Build The Future” yang diselenggarakan Djarum Foundation dan Ikatan Alumni Djarum Beasiswa Plus (IKA DBP), di SMESCO Convention Hall Jakarta, Senin (25/11/2023).
Sesi bincang-bincang juga menghadirkan para alumni IKA DBP yaitu Aang Permana (Beswan Djarum 2010/2011 dan Owner Sipetek Crispy), Indra Rudiansyah (Beswan Djarum 2011/2012 dan Peneliti AstraZeneca), serta Prof. Ismunandar (Beswan Djarum 1989/1990 dan Wakil Delegasi Indonesia untuk UNESCO) sebagai pembicara kunci.
Salah satu peneliti pengembangan vaksin AstraZeneca Indra Rudiansyah menambahkan, perkembangan zaman mendorong anak muda untuk memperluas zona nyaman, sehingga keberanian untuk berkembang semakin meningkat.
Baca juga: 3 Alasan Pentingnya Pendidikan Perubahan Iklim untuk Adaptasi Menurut PBB
Menurutnya, kemampuan masing-masing individu dalam meningkatkan kapabilitasnya penting disadari oleh generasi muda.
Sekarang, akses untuk mendapatkan informasi sudah jauh lebih mudah, sudah banyak pula institusi pendidikan yang mengintegrasikan teknologi.
Dibutuhkan komitmen dan konsistensi dalam belajar agar nantinya generasi muda Indonesia mampu bersaing secara global.
"Kesempatan mendapatkan berbagai pelatihan yang tidak hanya mengasah kemampuan berpikir tetapi juga softskills yang diberikan, memotivasi saya untuk terus berkembang dan bersaing secara global,” imbuh Indra.
Sementara itu, Aang Permana yang meraih Kick Andy HERO tahun 2017 memberikan motivasi di hadapan para peserta Dreamfest.
Ia berani meninggalkan pekerjaannya di Jakarta pada bidang industri perminyakan dan gas kemudian memilih untuk mengembangkan usaha di kampung halamannya.
Dukungan Djarum Beasiswa Plus yang diterimanya dulu saat di bangku perkuliahan menginspirasi dirinya untuk dapat memberikan manfaat juga kepada sekitarnya, minimal di lingkungan tempat tinggalnya.
Ia kemudian membuka lapangan pekerjaan dan mendirikan Sipetek Crispy. Dari Ikan Sipetek yang dijual dengan Rp 20.000-an, Aang berhasil meraih omset hingga Rp 500 juta setiap bulannya.
Program Djarum Beasiswa Plus yang berlangsung sejak tahun 1984 telah memberikan dukungan kepada generasi kepada 13.397 mahasiswa berprestasi di lebih dari 127 perguruan tinggi unggulan di Indonesia melalui beragam program pengembangan diri dan pelatihan keterampilan soft skills.
Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi H. Serad menambahkan, tidak hanya fokus membangun bangsa lewat pemberian dana beasiswa, program ini juga senantiasa konsisten memberikan nilai tambah para Beswan Djarum lewat berbagai pelatihan untuk membangun dan membentuk karakter serta wawasan kebangsaan.
"Kami ingin para Beswan Djarum juga sadar bahwa kemampuan untuk bertahan dan bersaing perlu diiringi dengan pengembangan soft skills yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Sehingga, nantinya mereka mampu mendapatkan pekerjaan yang layak guna mewujukan Indonesia yang digdaya seutuhnya,” tuntasnya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya