Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2023, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Terlebih lagi, sungai ini mudah banjir sehingga menyebabkan tanah longsor dan racun di bumi. Kontrol pengolahan limbah yang buruk telah menyebabkan peningkatan polusi di Sarno.

Baca juga: Data Spasial Potensi Sungai untuk Energi Hidro

5. Sungai Mississippi, AS

Sungai Mississippi adalah salah satu sungai terpanjang di dunia yang terletak di Amerika Serikat (AS). Sungai ini berwarna coklat karena banyaknya limbah yang dibuang ke sungai.

Kehidupan laut di sungai telah berkurang drastis akibat berbagai tumpahan minyak di masa lalu. Industri dan petani yang menggunakan bahan kimia berbahaya dan membuangnya ke sungai juga berkontribusi terhadap pencemaran sungai ini.

Pengujian yang dilakukan menunjukkan tingginya tingkat limpasan pupuk berbasis nitrogen mengganggu rantai makanan dan mengurangi kadar oksigen di dalam air.

Polutan utama di Sungai Mississippi adalah benzena, merkuri, dan arsenik.

Baca juga: Usai “Konser Hijau” di Indonesia, Coldplay Ikut Donasi Kapal Pembersih Sampah Sungai Cisadane

4. Sungai Citarum, Indonesia

Kemarau panjang imbas fenomena El Nino mengakibatkan permukaan air di Sungai Citarum dan Waduk Saguling surut, Rabu (18/10/2023).KOMPAS.COM/Bagus Puji Panuntun Kemarau panjang imbas fenomena El Nino mengakibatkan permukaan air di Sungai Citarum dan Waduk Saguling surut, Rabu (18/10/2023).

Sungai Citarum mengalir di daerah dengan pemukiman manusia yang padat dan sekitar 2000 pabrik.

Limbah industri di sekitarnya telah meningkatkan kadar merkuri dalam air jauh melebihi ambang batas yang ditetapkan.

Dengan pencemaran yang terjadi di sepanjang sungai, menjadikan Sungai Citarum kotor dan tercemar dari berbagai sumber.

Akan tetapi. sebagian masyarakat yang tinggal di dekat sungai terpaksa menggunakan sumber air tersebut meskipun kondisinya tercemar parah.

Baca juga: Jokowi Sebut Indonesia Punya Potensi Hydropower dari 4.400 Sungai

3. Sungai Doce, Brasil

Sungai Doce mengalir melalui bagian Tenggara Brasil sepanjang 853 kilometer. Sungai ini dulunya merupakan sumber air tawar yang digunakan oleh industri pembuatan baja.

Namun, tanggal 5 November 2015, sungai tersebut terkontaminasi oleh 60 juta meter kubik lumpur bijih besi dari dua bendungan bendungan yang jebol.

Jumlah tersebut setara dengan 25.000 kolam renang Olimpiade atau 187 kapal tanker minyak yang berisi bahan yang terkontaminasi.

Logam berat dari lumpur yang mencemari sungai membunuh banyak biota air dan seketika membuat air sungai tidak bisa lagi dikonsumsi dan dimanfaatkan oleh manusia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com