KOMPAS.com – Mobil lisrik semakin populer di seluruh dunia. Selain itu, berbagai jenis kendaraan listrik seperti motor listrik, bus listrik, dan sepeda listrik juga semakin mudah ditemui di jalan.
International Energy Agency (IEA) melaporkan, pada 2022 jumlah mobil listrik yang terjual di seluruh dunia melampaui 10 juta unit.
Mobil listrik menjadi salah satu solusi dekarbonisasi di sektor transportasi. Namun, upaya ini juga harus dibarengi dekarbonisasi di pembangkit listrik agar pengurangan emisi bisa optimal.
Baca juga: ABeam Report: Pengguna Mobil Listrik Berbasis Baterai di Indonesia Masih Satu Persen
Karena tidak menghasilkan emisi, mobil listrik tidak seperti kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak. Sebagai gantinya, mobil listrik membutuhkan baterai.
Baterai menyimpan daya saat pengecasan yang kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil listrik.
Di satu sisi, baterai mobil listrik mempunyai usia dan masa pakai dalam kurun waktu tertentu. Lantas berapa lama usia baterai mobil listrik?
Baca juga: Duet ANEM dan GIM Bangun Proyek Baterai Mobil Listrik di Morowali
Mobil listrik biasanya menggunakan baterai lithium-ion. Jenis baterai ini mirip seperti yang dipakai di peranti elektronik lainnya seperti laptop dan ponsel.
Bedanya, baterai yang dibutuhkan untuk mobil listrik jauh lebih besar dan lebih berat. Baterai lithium-ion di mobil listrik juga dirancan lebih tahan lama dibandingkan di peranti elektronik.
Dilansir dari Stacker, beberapa ahli memperkirakan usia baterai mobil listrik berkisar antara 10 hingga 20 tahun.
Usia baterai mobil listrik tersebut sangat berbantung pada kualitas pembuatan dan pemakaian.
Baca juga: Pakar UI Sebut Sistem Penggerak Kendaraan Listrik Kunci Transportasi Bersih
Sementara itu, dilansir dari Antara, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, usia baterai pada mobil listrik bisa bertahan paling cepat 10 tahun.
Dia menambahkan, umur baterai tergantung pada pemakaian pengemudi. Bila digunakan dan dirawat dengan baik, umur baterai bisa bertahan lebih lama.
Di samping itu, dikutip dari situs web produsen mobil Wuling menyebutkan, secara umum, rata-rata usia baterai mobil listrik berkisar antara 10 sampai 15 tahun atau setara 200.000 kilometer.
Baca juga: MG Siap Pimpin Gerakan Ekosistem Mobil Listrik di Pasar ASEAN
Selain dipengaruhi jenis dan kualitasnya, usia baterai juga sangat dipengaruhi oleh pemakaian dari pemilik mobil listrik.
Dilansir dari LiveSicence dan beberapa sumber, berikut beberapa faktor pemakaian yang memengaruhi keawetan baterai mobil listrik.
Suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas berpengaruh terhadap usia baterai. Saat suhu panas, biasanya akan membuat usia baterai lebih cepat berkurang.
Memantaakan pengisian daya berkecepatan tinggi biasanya akan menurunkan masa pakainya. Metode ini memberi tekanan pada baterai dan meningkatkan tekanan mekanis pada elektroda.
Habit atau kebiasaan pengisian dangat berpengaruh terhadap usia baterai. Disarankan mengecas alias mengisi daya baterai sebelum baterai mendekati habis sepenuhnya.
Baca juga: Dukung Riau Hijau, MG Perkenalkan Mobil Listrik Ramah Lingkungan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya