KOMPAS.com - Sepanjang 2023, berbagai bencana alam silih berganti menerpa sejumlah wilayah di Indonesia.
Contoh bencana yang kerap terjadi di Indonesia seperti cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, tanah longsor, serta yang lainnya
Berbagai bencana ini tak pelak menimbulkan korban jiwa dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit.
Menurut catatan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), tak kurang ada 4.900 bencana yang menerpa seluruh wilayah Indonesia sepanjang 2023.
Dari sekian banyak bencana yang dilaporkan, ada tujuh provinsi yang mengalami bencana terbanyak dengan jumlah peristiwa di atas 200 kejadian.
Menurut data BNPB, berikut tujuh dari 38 provinsi di Indonesia yang mengalami kejadian bencana terbanyak.
Baca juga: Bencana yang Perlu Diwaspadai akibat Cuaca Ekstrem
Jawa Barat menjadi provinsi yang mengalami kejadian bencana paling banyak dengan 754 kejadian.
Dari berbagai bencana yang menerpa, cuaca ekstrem dan tanah longsor menjadi bencana terbanyak dengan masing-masing 317 kejadian dan 186 kejadian.
Banjir menjadi bencana paling banyak ketiga yang menerpa provinsi ini dengan 186 kejadian.
Total korban akibat bencana di Jawa Barat mencapai 125 orang yaitu 28 meninggal dunia, satu hilang, dan 96 luka-luka.
Total bencana yang menerjang di Jawa Tengah mencapai 580 kejadian, menjadikannya sebagai provinsi dengan bencana terbanyak kedua di Indonesia.
Karhutla menjadi bencana terbanyak yang menerpa Jawa Tengah dengan total 176 kejadian.
Disusul cuaca ekstrem 156 kejadi dan tanah longsor dengan 122 kejadian sebagai bencana nomor dua dan tiga terbanyak.
Total korban akibat bencana di Jawa Tengah mencapai 93 orang yaitu 23 meninggal dunia, satu hilang, dan 69 luka-luka.
Baca juga: Desember Masih Puncak Musim Kemarau, Bencana di Depan Mata
Kalimantan Selatan menjadi provinsi nomor tiga yang mengalami kejadian bencana paling banyak di Indonesia dengan 490 kejadian.
Karhutla mendominasi bencana yang terjadi di provinsi ini dengan 407 kejadian, disusul banjir dengan 47 kejadian dan cuaca ektrem dengan 26 kejadian.
Jumlah korban akibat bencana di Kalimantan Selatan adalah nol korban jiwa.
Total bencana yang terjadi di Kalimantan Timur mencapai 268 kejadian, menjadikannya sebagai provinsi dengan bencana terbanyak keempat di Indonesia.
Dari berbagai bencana yang menerpa, cuaca ekstrem dan banjir menjadi bencana terbanyak dengan masing-masing 142 kejadian dan 52 kejadian.
Tanah longsor menjadi bencana paling banyak ketiga yang menerpa provinsi ini dengan 32 kejadian.
Total korban akibat bencana di Sulawesi Selatan mencapai sembilan orang yaitu tiga meninggal dunia dan enam luka-luka.
Baca juga: 5 Bencana Terbanyak di Indonesia Sepanjang 2023
Kalimantan Timur menjadi provinsi nomor lima yang mengalami kejadian bencana paling banyak di Indonesia dengan 252 kejadian.
Dari berbagai bencana yang menerpa, karhutla dan banjir menjadi bencana terbanyak dengan masing-masing 186 kejadian dan 33 kejadian.
Tanah longsor menjadi bencana paling banyak ketiga yang menerpa provinsi ini dengan 26 kejadian.
Total korban akibat bencana di Kalimantan Timur adalah satu orang meninggal dunia.
Total bencana yang terjadi di Aceh mencapai 230kejadian, menjadikannya sebagai provinsi dengan bencana terbanyak nomor enam di Indonesia.
Banjir mendominasi bencana yang terjadi di provinsi ini dengan 94 kejadian, disusul karhutla dengan 77 kejadian dan cuaca ekstrem dengan 48 kejadian.
Jumlah korban akibat bencana di Aceh mencapai 18 orang yaitu delapan meninggal dunia, tiga hilang, dan tujuh luka-luka.
Kalimantan Timur menjadi provinsi yang mengalami kejadian bencana paling banyak nomor tujuh di Indonesia dengan 202 kejadian.
Karhutla mendominasi bencana yang terjadi di provinsi ini dengan 147 kejadian, disusul banjir dengan 40 kejadian dan cuaca ekstrem dengan tujuh kejadian.
Total korban jiwa akibat bencana di Kalimantan Tengah adalah 40 orang luka-luka.
Baca juga: Tak Ada Ancaman Gunung Berapi dan Tsunami, Babel Waspada Bencana Ini
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya