KOMPAS.com - Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau panel surya kini semakin populer. Ada banyak orang atau keluarga yang tertarik memasang PLTS di rumah mereka.
Ada beberapa alasan mengapa semakin banyak orang atau keluarga yang memasang PLTS di rumah mereka, salah satunya menghemat tagihan listrik.
Memasang PLTS di rumah juga dapat membantu meningkatkan bauran energi terbarukan yang dapat melawan perubahan iklim. Karena, energi matahari yang dipanen menjadi listrik tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK).
Pemasangan PLTS di rumah biasanya dilakukan di atap karena lebih leluasa dalam memanen energi matahari yang bersinar.
Akan tetapi, sebelum mulai membeli dan memasang PLTS atap di rumah, baiknya perhatikan beberapa hal agar implementasinya lebih maksimal.
Dilansir dari Inhabitat, berikut beberapa hal yang perlu direncanakan sebelum mulai memasang PLTS atap.
Baca juga: Harga PLTS di Eropa Turun Hingga 50 Persen pada 2023
Sebelum memasang PLTS atap, sangat penting untuk mengetahui kebutuhan listrik di rumah.
Hitung terlebih dulu konsumsi listrik harian dan bulanan di rumah untuk menentukan kapasitas PLTS yang diperlukan.
Mengetahui kebutuhan listrik di rumah akan membuat pemilihan kapasitas PLTS menjadi lebih tepat, setidaknya tidak terlalu berlebihan dan tidak terlalu kekurangan.
Harga PLTS sangatlah bervariasi tergantung merek, teknologi, dan efisiensinya. Menentukan atau menetapkan anggaran sangat penting, termasuk biaya pemasangan dan potensi potongan harga atau insentif.
Penentuan anggaran akan membantu mempersempit pilihan PLTS dan memastikan untuk menemukan produk yang hemat biaya sekaligus memenuhi kebutuhan listrik di rumah.
Baca juga: 4 PLTS Terbesar di Indonesia
Jenis PLTS yang tersedia di pasaran ada banyak, namun yang paling populer ada dua yaitu monokristalin dan polikristalin.
Panel monokristalin dikenal karena efisiensinya yang lebih tinggi dan bentuknya yang ramping, namun biasanya lebih mahal.
Panel polikristalin lebih hemat anggaran dengan efisiensi yang sedikit lebih rendah namun tetap efektif.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya