Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu Indonesia 2024 di Australia Meriah, Ada Pesta Kuliner Nusantara

Kompas.com, 12 Februari 2024, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Warga Negara Indonesia (WNI) di Australia, merayakan pesta demokrasi akbar, Pemilu 2024 dengan suka cita dan meriah.

Bahkan, di Sydney, WNI menggelar pesta rakyat, lengkap dengan bazaar yang menyajikan kuliner khas Nusantara.

Terdapat 15.606 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Australia yang mencakup New South Wales (NSW), Queensland, dan South Australia.

Pemungutan suara serentak ini diadakan di tiga Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berbeda di ketiga negara bagian tersebut.

Di NSW, TPS didirikan di Maroubra Junction Public School (MJPS), sementara di Queensland, TPS berlokasi di Islamic College, Brisbane. Adapun di South Australia, pemungutan suara berlangsung di State Library of South Australia.

Baca juga: 16.810 Pemilih Babel Tersebar di Pulau-pulau, Logistik Pemilu Dikirim Malam Hari

Berbeda dari pemilu sebelumnya, kali ini pemungutan suara di NSW dilaksanakan di satu lokasi TPS yang luas, memungkinkan ribuan WNI hadir untuk menyalurkan hak suaranya.

Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney, dengan dukungan berbagai organisasi masyarakat Indonesia, bertekad menjadikan Pemilu 2024 sebagai “Pesta Rakyat”.

Acara ini juga dimeriahkan dengan bazaar yang menyajikan aneka makanan dan minuman khas nusantara.

Meskipun cuaca mendung, antusiasme pemilih di NSW tetap tinggi, dengan antrian pemilih yang memadati gerbang MJPS sejak pukul 08.00 pagi.

Pemungutan suara berlangsung dari pukul 09:00 hingga 19:00, mencakup kategori Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Daftar Pemilih Khusus (DPK).

Menjelang penutupan TPS, kesepakatan antara Saksi Parpol, Paslon, dan Panwaslu menghasilkan perpanjangan waktu pemungutan suara karena antrian panjang pemilih DPTb dan DPK.

Pembukaan Tempat Pemungut Suara Luar Negeri (TPSLN) dihadiri oleh Konjen RI Sydney Vedi Kurnia Buana, Ketua PPLN Sydney Juliati Maria Umboh, Ketua Panwaslu Sydney Endi Dharma,  Perwakilan Polri serta para saksi paslon dan parpol.

Pemungutan suara di Sydney berlangsung meriah karena dilengkapi dengan pesta rakyat yang menyajikan kuliner Nusantara dalam sebuah bazaar, Sabtu (10/2/2024).KJRI Sydney Pemungutan suara di Sydney berlangsung meriah karena dilengkapi dengan pesta rakyat yang menyajikan kuliner Nusantara dalam sebuah bazaar, Sabtu (10/2/2024).
Ketua PPLN Sydney Juliati Maria Umboh menuturkan, data partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 menunjukkan angka yang mengesankan.

Total Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 14.126 orang, dengan tambahan surat suara cadangan sebesar dua persen dari total DPT, yang tersebar di tiga negara bagian NSW, Queensland, dan South Australia.

"Selain itu, terdapat 1.279 pemilih dalam DPTb dan DPK," ujar Juliati kepada Kompas.com, Senin (12/2/2024).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Maybank Gandeng YKAN Berdayakan Petani Kakao Perempuan di Berau
Maybank Gandeng YKAN Berdayakan Petani Kakao Perempuan di Berau
Swasta
Dukung Pemerintah Bangun 33 PLTSa pada 2029, PLN Siap Jadi Kunci Ekosistem 'Waste-to-Energy'
Dukung Pemerintah Bangun 33 PLTSa pada 2029, PLN Siap Jadi Kunci Ekosistem "Waste-to-Energy"
BUMN
Ruang Terbuka Hijau untuk Lindungi Kesehatan Mental Seluruh Dunia
Ruang Terbuka Hijau untuk Lindungi Kesehatan Mental Seluruh Dunia
Pemerintah
Perubahan Iklim di Pegunungan Melesat Cepat, Ancam Miliaran Orang
Perubahan Iklim di Pegunungan Melesat Cepat, Ancam Miliaran Orang
LSM/Figur
Dorong Praktik Hotel Berkelanjutan, Swiss-Belhotel International Indonesia Targetkan 100 Persen Telur Bebas Kandang pada 2035
Dorong Praktik Hotel Berkelanjutan, Swiss-Belhotel International Indonesia Targetkan 100 Persen Telur Bebas Kandang pada 2035
Advertorial
COP30 Berakhir Mengecewakan, Brasil dan RI Gagal Dorong Komitmen Cegah Deforestasi
COP30 Berakhir Mengecewakan, Brasil dan RI Gagal Dorong Komitmen Cegah Deforestasi
LSM/Figur
Bibit Siklon Tropis Terpantau, BMKG Prediksi Hujan Turun di Beberapa Wilayah
Bibit Siklon Tropis Terpantau, BMKG Prediksi Hujan Turun di Beberapa Wilayah
Pemerintah
Indonesia Dianggap Kena Jebakan di KTT COP30 karena Jual Karbon Murah
Indonesia Dianggap Kena Jebakan di KTT COP30 karena Jual Karbon Murah
LSM/Figur
Rafflesia, Tesso Nilo, dan Dua Wajah Hutan Indonesia di Media Sosial
Rafflesia, Tesso Nilo, dan Dua Wajah Hutan Indonesia di Media Sosial
Pemerintah
Mikroplastik di Air Hujan hingga Pakaian, Produsen Didesak Ikut Tanggung Jawab
Mikroplastik di Air Hujan hingga Pakaian, Produsen Didesak Ikut Tanggung Jawab
LSM/Figur
Sawit Masuk Tesso Nilo, Gajah–Harimau Terjepit, Reputasi Indonesia Terancam
Sawit Masuk Tesso Nilo, Gajah–Harimau Terjepit, Reputasi Indonesia Terancam
LSM/Figur
Ada 'Penumpang Gelap' di Balik Kebun Sawit yang Kepung Taman Nasional Tesso Nilo
Ada "Penumpang Gelap" di Balik Kebun Sawit yang Kepung Taman Nasional Tesso Nilo
LSM/Figur
BRIN: Bioetanol dari Aren Bisa Jawab Kebutuhan BBM Ramah Lingkungan
BRIN: Bioetanol dari Aren Bisa Jawab Kebutuhan BBM Ramah Lingkungan
Pemerintah
Analisis Global: Hak Dasar akan Lingkungan Sehat Miliaran Orang Terancam
Analisis Global: Hak Dasar akan Lingkungan Sehat Miliaran Orang Terancam
Pemerintah
Kontaminasi Cs-137 dan Keracunan MBG, BRIN Tawarkan Teknologi Plasma
Kontaminasi Cs-137 dan Keracunan MBG, BRIN Tawarkan Teknologi Plasma
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau