KOMPAS.com - Tenaga kerja perempuan di bidang pariwisata di Indonesia sangat besar, kontribusinya mencapai 54,22 persen.
Sisanya, yaitu 45,78 persen, tenaga kerja di bidang pariwisata diisi oleh laki-laki.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut peran perempuan di bidang pariwisata sangatlah besar.
Baca juga: Hak Perempuan dan Anak Rentan Dilanggar saat Kampanye
Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, rasio perempuan yang bekerja di bidang pariwisata global juga lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
"Perempuan Indonesia berkontribusi besar dalam sektor parekraf (pariwisata dan ekonomi kreatif)," kata Ni Wayan Giri, sebagaimana dilansir Antara, Senin (12/2/2024).
Ni Wayan Giri menambahkan, di level global, perempuan juga memegang posisi dominan dengan 54 persen angkatan kerja, sesuai dengan Laporan Global tentang Perempuan dalam Pariwisata oleh UN Tourism.
Dia menuturkan, sektor pariwisata Indonesia saat ini bergerak menuju pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif.
Baca juga: Ganjar Pastikan Perempuan dan Difabel Mendapat Perhatian
Hal tersebut, lanjutnya, terlihat dari berbagai proyek inovatif berbasis komunitas hingga inisiatif ramah lingkungan.
Peran perempuan di dalamnya membentuk dan merangkul keberagaman guna mendorong pemberdayaan ekonomi.
Senior Lecturer of Tourism pada Griffith Institute for Tourism Elaine CL Yang mengatakan, sebanyak 70 persen wisatawan solo alias solo traveller perempuan mempertimbangkan aspek keamanan pada saat berwisata meliputi keselamatan di akomodasi, destinasi, dan transportasi.
Menurutnya, Indonesia memiliki peluang yang besar untuk mendorong wisatawan tunggal terutama perempuan untuk berwisata ke Indonesia.
Baca juga: Dalam Debat, Anies Sebut 3,2 Juta Kasus Kekerasan terhadap Perempuan
Misalnya tur yang menampilkan kisah wanita lokal, wisata yang mempromosikan bisnis milik perempuan, hingga memposisikan Indonesia sebagai pemimpin destinasi wisata inklusif gender di Asia Tenggara.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Pauline Suharno mengatakan, 80 sampai 85 persen pekerja di perusahaannya adalah perempuan.
"Mereka memulai dari nol dan bahkan beberapa di antaranya tidak memiliki latar belakang pariwisata sama sekali," ucap Pauline.
Dia menyampaikan, ketika perempuan mendapat kesempatan dan kemauan untuk belajar lebih, mereka bisa naik ke posisi yang lebih tinggi.
"Di level manajemen, semuanya adalah perempuan," ujar Pauline.
Baca juga: Anies Soroti Ketimpangan Upah Perempuan dan Laki-laki
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya