Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Anak Indonesia Timpang, Papua Tertinggi

Kompas.com - 15/02/2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Angka kematian anak di Indonesia masih mengalami ketimpangan yang tinggi.

Untuk diketahui, angka kematian anak adalah jumlah kematian anak berusia satu sampai empat tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup.

Menurut hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS), secara keseluruhan, rata-rata angka kematian anak di Indonesia adalah 2,98 per 1.000 kelahiran hidup.

Itu artinya, ada sekitar tiga anak di Indonesia yang meninggal atau tidak dapat mencapai usia lima tahun.

Baca juga: Angka Kematian Bayi Indonesia Turun 90 Persen dalam 50 Tahun

Di sisi lain, terjadi perbedaan atau ketimpangan mengenai angka kematian anak di Indonesia.

Sebagian besar wilayah Indonesia timur mencatatkan angka kematian anak yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.

Bahkan, sebagian besar provinsi dengan angka kematian anak tertinggi terjadi di wilayah timur.

Papua menjadi provinsi dengan angka kematian anak terbanyak di Indonesia, mencapai 10,88 per 1.000 kelahiran hidup.

Itu artinya, ada sekitar 11 anak di Papua yang meninggal atau tidak dapat mencapai usia lima tahun.

Baca juga: Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih Tinggi

Bila dibandingkan secara ekstrem, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menjadi provinsi dengan angka kematian anak terendah yakni 1,64 per 1.000 kelahiran hidup.

Ini berarti, ada sekitar satu sampai dua anak di DKI Jakarta yang meninggal atau tidak dapat mencapai usia lima tahun.

Berikut 10 provinsi dengan angka kematian anak tertinggi di Indonesia:

  1. Papua: 10,88 per 1.000 kelahiran hidup
  2. Papua Barat: 10,17 per 1.000 kelahiran hidup
  3. Maluku: 6,72 per 1.000 kelahiran hidup
  4. Gorontalo: 6,39 per 1.000 kelahiran hidup
  5. Sulawesi Barat: 6,28 per 1.000 kelahiran hidup
  6. Maluku Utara: 5,98 per 1.000 kelahiran hidup
  7. Sulawesi Tengah: 5,72 per 1.000 kelahiran hidup
  8. Nusa Tenggara Timur: 5,05 per 1.000 kelahiran hidup
  9. Nusa Tenggara Barat: 4,73 per 1.000 kelahiran hidup
  10. Sulawesi Tenggara: 4,64 per 1.000 kelahiran hidup

Tingginya ketimpangan angka kematian anak menurut BPS secara umum mengindikasikan masih adanya ketimpangan penanganan kematian anak di level provinsi antarwilayah di Indonesia.

Baca juga: Angka Kematian Ibu Masih Tinggi, Upaya Komprehensif Diperlukan

Angka kematian anak di bawah usia lima tahun merupakan indikator utama tingkat
kesehatan anak dan pembangunan secara keseluruhan di suatu negara.

Kondisi kesehatan lingkungan dapat langsung memengaruhi tingkat kesehatan anak.

Tingginya angka kematian anak berkaitan erat dengan berbagai faktor yang melingkupi mereka.

Beberapa faktor tersebut adalah kondisi lingkungan yang tidak bersih, gizi buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, dan insiden kecelakaan di dalam atau di sekitar rumah.

Baca juga: Tekan Angka Kematian Ibu, IHC Gelar Edukasi Pra-Kehamilan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bagaimana London Fashion Week Mendorong Fashion Berkelanjutan?

Bagaimana London Fashion Week Mendorong Fashion Berkelanjutan?

LSM/Figur
Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025

Pemerintah
Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Swasta
Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

LSM/Figur
Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

LSM/Figur
Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

LSM/Figur
Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Pemerintah
Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

LSM/Figur
Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

LSM/Figur
Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

LSM/Figur
Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau