KOMPAS.com - Angka kematian anak di Indonesia masih mengalami ketimpangan yang tinggi.
Untuk diketahui, angka kematian anak adalah jumlah kematian anak berusia satu sampai empat tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup.
Menurut hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 dari Badan Pusat Statistik (BPS), secara keseluruhan, rata-rata angka kematian anak di Indonesia adalah 2,98 per 1.000 kelahiran hidup.
Itu artinya, ada sekitar tiga anak di Indonesia yang meninggal atau tidak dapat mencapai usia lima tahun.
Baca juga: Angka Kematian Bayi Indonesia Turun 90 Persen dalam 50 Tahun
Di sisi lain, terjadi perbedaan atau ketimpangan mengenai angka kematian anak di Indonesia.
Sebagian besar wilayah Indonesia timur mencatatkan angka kematian anak yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.
Bahkan, sebagian besar provinsi dengan angka kematian anak tertinggi terjadi di wilayah timur.
Papua menjadi provinsi dengan angka kematian anak terbanyak di Indonesia, mencapai 10,88 per 1.000 kelahiran hidup.
Itu artinya, ada sekitar 11 anak di Papua yang meninggal atau tidak dapat mencapai usia lima tahun.
Baca juga: Angka Kematian Ibu di Indonesia Masih Tinggi
Bila dibandingkan secara ekstrem, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta menjadi provinsi dengan angka kematian anak terendah yakni 1,64 per 1.000 kelahiran hidup.
Ini berarti, ada sekitar satu sampai dua anak di DKI Jakarta yang meninggal atau tidak dapat mencapai usia lima tahun.
Berikut 10 provinsi dengan angka kematian anak tertinggi di Indonesia:
Tingginya ketimpangan angka kematian anak menurut BPS secara umum mengindikasikan masih adanya ketimpangan penanganan kematian anak di level provinsi antarwilayah di Indonesia.
Baca juga: Angka Kematian Ibu Masih Tinggi, Upaya Komprehensif Diperlukan
Angka kematian anak di bawah usia lima tahun merupakan indikator utama tingkat
kesehatan anak dan pembangunan secara keseluruhan di suatu negara.
Kondisi kesehatan lingkungan dapat langsung memengaruhi tingkat kesehatan anak.
Tingginya angka kematian anak berkaitan erat dengan berbagai faktor yang melingkupi mereka.
Beberapa faktor tersebut adalah kondisi lingkungan yang tidak bersih, gizi buruk, tingginya prevalensi penyakit menular pada anak, dan insiden kecelakaan di dalam atau di sekitar rumah.
Baca juga: Tekan Angka Kematian Ibu, IHC Gelar Edukasi Pra-Kehamilan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya