Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Irvan Mahmud Asia
Pengamat dan Penulis

Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Agraria dan Sumber Daya Alam (PPASDA); Wasekjen DPP Pemuda Tani HKTI

Melek Isu "Food Loss" dan "Food Waste"

Kompas.com - 15/02/2024, 16:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Opsi lain dengan mengembangkan teknologi iradiasi makanan seperti yang dikembangkan BRIN.

Semoga saja dukungan kebijakan pendanaan dari pemerintah terus berlanjut dan pemerintah harus memberi time line yang jelas. Jika ini berjalan, maka akan sangat membantu mencegah pembusukan dan kerusakan serta membebaskan pangan dari patogen.

Para lulusan kampus jurusan teknologi pangan atau teknologi industri pangan bisa
diberdayakan ilmunya. Tantangannya sejauh mana, khususnya pemerintah, mau berinvestasi karena selama ini baru perusahaan swasta besar yang memanfaatkan ilmu ini.

Kedua, gaya hidup pangan berkelanjutan. Makanan bukan hanya dipilih karena menyehatkan, tetapi memikirkan dampak lingkungan.

Artinya pangan bisa dihasilkan terus-menerus terutama seminimal mungkin menghasilkan limbah makanan maupun dari kemasannya.

Selain itu, mengonsumsi pangan sesuai kebutuhan untuk menghindari makanan terbuang sia-sia. Cara lainnya memilih makanan yang alami diikuti variasi, misalnya, sumber karbohidratnya tidak hanya nasi. Kita punya banyak sumber pangan seperti ubi, kentang, dan lain-lain.

Singkatnya, pangan berkelanjutan membentang sejak produksi bersih, penyimpanan, distribusi, pemasaran, pengelolaan terutama limbah menjadi sangat mendesak. Dibutuhkan kebijakan strategis dan tata kelola pangan yang komprehensif.

Ketiga, untuk restoran dan usaha sejenis. Sebagai tahap awal tindakan audit limbah menjadi mendesak karena akan menjadi pintu masuk untuk tahap selanjutnya. Dengan audit, kita akan mengetahui dengan pasti berapa jumlah makanan yang terbuang.

Keempat, level rumah tangga. Bisa dimulai dari hal-hal kecil seperti merencanakan menu dan jumlah makanan selama seminggu, lalu membuat daftar belanja.

Saat waktu makan, setiap anggota keluarga harus menakar betul kebutuhannya, dalam arti mengambil makanan yang bisa dihabiskan. Ini hal sepele, tetapi dampaknya sangat besar untuk mengurangi FW.

Kelima, optimalisasi pendanaan. Dimaksudkan pendanaan bisa tepat guna dalam penyediaan infrastruktur, sarana prasarana, dan pelatihan untuk mendukung efisiensi.

Keenam, penguatan regulasi. Baik di level pusat maupun daerah dan ini mesti terhubung apa yang menjadi tantangan masing-masing wilayah regional. Sembari memperkuat kelembagaannya.

Ketujuh, pengembangan kajian. Data base FLW hulu hilir dan secara rigid harus diketahui dan oleh karenanya kajian mesti terus dikembangan.

Semua strategi di atas hampir sama dengan pedoman yang telah dianjurkan FAO dalam “Reducing the Food Wastage Footprint”.

FAO menggambarkan strategi pengurangan limbah pangan dalam pola piramida terbalik. Urutan prioritas pilihan penanganan limbah pangan adalah reduce (mengurangi limbah), reuse (menggunakan kembali), recycle and recover (daur ulang dan pemulihan) dan pilihan terakhir adalah landfill (masuk tempat pembuangan sampah).

Reduce dipandang sebagai cara terbaik untuk mengurangi limbah sumber daya alam. Reuse bila ada surplus produksi, maka pilihan terbaik adalah menjadikannya tetap berada dalam rantai pangan manusia, bisa dipasarkan atau untuk keperluan sosial.

Recycle and Recover bagaimana memanfaatkan sisa-sisa yang ada dengan cara pengolahan seperti kompos dan pembakaran. Manajemen pembuangan limbah pangan juga sangat penting agar limbah tidak menganggu lingkungan dan air tanah.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau