Hasil pemodelan IESR juga menunjukkan, untuk mencapai 100 persen energi terbarukan di Nusa Penida pada tahun 2030, sumber energi dominan yang menjadi tumpuan adalah PLTS.
Pasalnya, PLTS menjadi teknologi energi terbarukan yang semakin murah dan sumber yang melimpah.
Analis Sistem Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan IESR Alvin Putra Sisdwinugraha mengungkapkan, sistem ketenagalistrikan Nusa Penida yang disuplai dari 100 persen energi terbarukan secara teknis memungkinkan.
Selain itu, 100 persen energi terbarukan di Nusa Penida juga mampu mencapai biaya pembangkitan yang lebih rendah dibandingkan dengan memakai PLTD.
Saat ini, peta jalan sedang dalam tahap finalisasi setelah mendapatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan.
Baca juga: Briket Limbah Kulit Kayu Gelam Bisa Jadi Sumber Energi Alternatif
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya