Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2024, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Kelima, membangun pusat data atau database UKM nasional yang kuat mengenai energi, penggunaan material, dan penanganan limbah.

Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa mengatakan, UKM berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

Menurut Asian Development Bank (ADB), UKM menyumbang 99 persen bisnis formal dan hampir 97 persen lapangan kerja di Indonesia.

Baca juga: Bank BUMN Dinilai Tak Serius Dukung Penurunan Emisi Karbon

Dia menambahkan, UKM juga mendorong pembangunan sosial serta berkontribusi terhadap pembangunan pedesaan, pemberdayaan masyarakat, dan pengentasan kemiskinan.

Meski perannya sangat penting, UKM seringkali tertinggal dalam banyak hal, tak terkecuali dalam upaya penurunan emisi.

Padahal, melihat besarnya emisi yang dihasilkan, penurunannya akan membantu pemerintah dalam mencapai target penurunan emisi sesuai kesepakatan internasional, utamanya Perjanjian Paris untuk mencegah suhu Bumi naik 1,5 derajat celsius.

"Kami percaya bahwa seiring dengan transformasi ekonomi, UKM tidak memiliki pilihan kecuali menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas yang utama dalam seluruh rantai pasok mereka," kata Fabby.

Fabby juga berharap, penurunan emisi dari sektor UKM juga akan dimasukkan ke dalam Target Kontribusi Nasional Kedua atau Second Nationally Determined Contribution (NDC).

Baca juga: PLN Tekan 52,3 Juta Ton Emisi Karbon Sepanjang 2023, Begini Caranya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau