JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya menghadirkan energi surya kepada seluruh kalangan melalui penyediaan layanan terintegrasi, SUN Energy juga mulai mengompensasi emisi gas rumah kaca (GRK).
Selain mengurangi emisi GRK melalui energi terbarukan, SUN Energy mengompensasi emisi GRK yang tidak dapat dihindarkan, seperti emisi yang dihasilkan dari aktivitas perjalanan bisnis seluruh karyawan pada tahun 2023.
Group Head of Marketing SUN Energy Anggita Pradipta mengungkapkan, pihaknya membantu upaya untuk mengurangi jejak karbon dari aktivitas operasional perusahaan.
Baca juga: SUN Energy Raih Pendanaan Hijau Rp 500 Miliar dari PermataBank
"Seiring dengan komitmen kami terhadap lingkungan, maka kami menginisiasi aksi mitigasi emisi yang tidak dapat kami hindari. Dengan (cara) offsetting yakni emisi yang dihasilkan dari setiap perjalanan bisnis kami," ujar Anggita di Jakarta, Kamis (21/3/2024).
Ia menjelaskan, sepanjang 2023, SUN Energy telah mengompensasi karbon sebesar 69 ton karbon dioksida dari perkiraan 700 perjalanan bisnis yang menunjang operasional bisnis.
"Khususnya (operasional bisnis) dalam proses instalasi proyek PLTS (pembangkit listrik tenaga surya) atap kami,” imbuh dia.
Ia menjelaskan, penghitungan emisi karbon, penggunaan air, energi listrik dan upaya meminimalisir emisi GRK perusahaan merupakan salah satu upaya mendukung penerapan bisnis ramah lingkungan berbasis environmental, social and governance (ESG), guna mewujudkan konsep bisnis yang berkelanjutan.
Pada aspek sosial, Anggita menyebut SUN Energy telah aktif dalam melaksanakan program pengembangan komunitas melalui edukasi, serta pengadaan fasilitas sistem PLTS di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Serta pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan standar ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, dan ISO 45001:2018 dalam rangka menciptakan bisnis yang berkelanjutan," tuturnya.
Baca juga: Sun Energy Akselerasi Program Elektrifikasi Satu MWp untuk Satu Desa
Dalam proses carbon offset, SUN Energy menggandeng CarbonShare sebagai mitra yang akan mendukung perusahaan dalam mewujudkan operasional rendah karbon melalui layanan perhitungan jejak karbon dan carbon offset.
CEO Carbonshare Faelasufa mengatakan, menjadi suatu kebangaan bagi CarbonShare untuk menjadi mitra pilihan dari SUN Energy dalam mengurangi dan mengompensasi jejak karbon dari aktivitas operasional perusahaan, khususnya dalam aspek perjalanan.
Melalui kolaborasi ini, CarbonShare tidak hanya menghitungkan emisi GRK dari perjalanan bisnis SUN Energy, namun juga menawarkan certified carbon credits atau sertifikat kredit karbon berkualitas tinggi dari proyek perlindungan hutan di Indonesia.
Baca juga: Grup ANJ dan SUN Energy Bangun PLTS, Reduksi 422 Ton Emisi Karbon Tahunan
"Kemitraan ini bukan hanya sekadar kerjasama bisnis, tetapi juga sebuah komitmen untuk mengubah paradigma industri menuju praktik yang lebih ramah lingkungan," ujar Faelasufa.
Dia menambahkan, pihaknya akan melakukan tugas terkait karbon dan mendukung proyek-proyek yang telah tervalidasi dan terverifikasi memberikan dampak positif bagi lingkungan dan komunitas setempat.
Melalui kolaborasi yang dijalin, SUN Energy dan CarbonShare berharap bahwa kesadaran akan
operasional yang berkelanjutan dapat diimplementasikan oleh para pelaku bisnis.
Dengan upaya transisi energi rendah karbon, ditambah dengan opsi carbon offsetting untuk emisi yang tidak dapat direduksi, sebagai langkah nyata kepedulian korporasi terhadap lingkungan sebagai implementasi konsep ESG.
Baca juga: Manfaatkan Energi Terbarukan, UII Gandeng SUN Energy Bangun PLTS 572 Ribu KWh
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya