Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 29 Maret 2024, 15:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Matsushita Gobel (YMG) yang merupakan bagian dari Gobel Group melaksanakan seremoni Technical Intern Training Program (TITP) Batch XII yaitu pelepasan 84 peserta magang ke Jepang.

Program ini merupakan komitmen YMG dalam mendorong peningkatan pertumbuhan jumlah tenaga kerja (TK) ahli di Indonesia agar selaras dengan kebutuhan industri yang semakin kompetitif.

Harapannya setelah para peserta program menyelesaikan magang, dapat membawa keahlian yang telah dipelajari dari Jepang untuk dipraktekkan pada industri nasional sehingga memiliki kontribusi dalam memenuhi ketersediaan tenaga ahli di Indonesia.

Sejak tahun 2017, YMG secara total telah melepas 380 peserta magang ke Jepang.

Baca juga: Bintang: Sebuah Negara Disebut Maju jika Peningkatan SDM Menjangkau Difabel

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziyah mengatakan, program pemagangan ke luar negeri merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa.

Program ini juga merupakan bagian dari visi besar Pembangunan Indonesia Emas 2045, yang menempatkan pembangunan manusia sebagai salah satu pilar utamanya.

Proses pembangunan kualitas SDM membutuhkan kontribusi, sinergi, dan kolaborasi dari berbagai pihak, karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan hal ini.

"Oleh karena itu, kami mengapresiasi YMG atas penyelenggaraan Technical Intern Training yang mencakup program pemagangan ke Jepang semoga bisa menjadi percontohan dan inspirasi para pelaku Industri dari sektor swasta," ujar Ida, dalam rilis yang dikutip Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menambahkan, inisiatif dari Yayasan Matsushita Gobel ini memberikan kontribusi besar dalam memperkuat kerja sama dan hubungan kedua negara.

Baca juga: Kelola Pelabuhan Anggrek, AGIT Tingkatkan Kualitas SDM Lokal Gorontalo

Program ini bermanfaat bagi Jepang yang menghadapi penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua, serta bagi Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi dan memiliki generasi muda yang melimpah.

Lebih dari 100.000 orang Indonesia telah mengikuti program pelatihan pemagangan teknis di Jepang selama lebih dari 30 tahun, dengan tujuan mengembangkan sumber daya manusia dan alih keterampilan.

Banyak di antara mereka yang kembali ke Indonesia dan berhasil memulai usaha skala besar berdasarkan keterampilan yang mereka peroleh di Jepang.

"Saya berharap, para peserta magang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan menjadi garda terdepan dalam membina hubungan baik antara Jepang dan Indonesi," tambah Masaki.

Baca juga: Selain Infrastruktur, Dana Desa Perlu Dialokasikan Bangun SDM

Untuk diketahui, para peserta magang yang diberangkatkan diseleksi dari individu yang pernah bekerja atau melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di dalam unit bisnis Panasonic Gobel Group.

Hal ini menjadi pondasi penting dalam menilai kemampuan peserta selama berada di lingkungan perusahaan tersebut.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kementerian PPN/Bappenas Apresiasi Praktik Baik Pembangunan lewat Indonesia’s SDGs Action Awards 2025
Kementerian PPN/Bappenas Apresiasi Praktik Baik Pembangunan lewat Indonesia’s SDGs Action Awards 2025
Pemerintah
Bappenas Gelar Konferensi Utama SAC 2025, Bahas Transformasi Pembangunan
Bappenas Gelar Konferensi Utama SAC 2025, Bahas Transformasi Pembangunan
Pemerintah
Industri Pelayaran Komitmen Atasi Krisis Polusi Plastik di Lautan
Industri Pelayaran Komitmen Atasi Krisis Polusi Plastik di Lautan
Pemerintah
Kritik Pedas SNDC Kedua: Cuma Lempar Beban Penurunan Emisi ke Pemerintahan Pasca 2029
Kritik Pedas SNDC Kedua: Cuma Lempar Beban Penurunan Emisi ke Pemerintahan Pasca 2029
LSM/Figur
Tropenbos: Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Berpotensi Suplai Menu MBG
Tropenbos: Kelompok Usaha Perhutanan Sosial Berpotensi Suplai Menu MBG
LSM/Figur
Panel Surya Terapung Menjanjikan, tapi Dampak Lingkungannya Dipertanyakan
Panel Surya Terapung Menjanjikan, tapi Dampak Lingkungannya Dipertanyakan
Pemerintah
Wujudkan Bisnis Berkelanjutan, Perusahaan Asia Tenggara Borong Penghargaan ESG 2025
Wujudkan Bisnis Berkelanjutan, Perusahaan Asia Tenggara Borong Penghargaan ESG 2025
BrandzView
Prabowo Bagikan Panel Interaktif Digital ke 288 Ribu Sekolah untuk Pemerataan Pendidikan
Prabowo Bagikan Panel Interaktif Digital ke 288 Ribu Sekolah untuk Pemerataan Pendidikan
Pemerintah
KSP: Teknologi Waste to Energy RI Terlambat 20 Tahun
KSP: Teknologi Waste to Energy RI Terlambat 20 Tahun
Pemerintah
Emisi Metana Terus Meningkat, Tapi PBB Prediksi Penurunan Segera
Emisi Metana Terus Meningkat, Tapi PBB Prediksi Penurunan Segera
Pemerintah
Kebijakan Adaptasi dan Mitigasi Krisis Iklim RI Dinilai Belum Peduli Kelompok Paling Rentan
Kebijakan Adaptasi dan Mitigasi Krisis Iklim RI Dinilai Belum Peduli Kelompok Paling Rentan
LSM/Figur
Pemerintah Bakal Bangun SPKLU di Desa untuk Perluas Penggunaan EV
Pemerintah Bakal Bangun SPKLU di Desa untuk Perluas Penggunaan EV
Pemerintah
Rencana Buka 600.000 Ha Lahan Sawit Baru, Solusi atau Kemunduran?
Rencana Buka 600.000 Ha Lahan Sawit Baru, Solusi atau Kemunduran?
LSM/Figur
Greenpeace: Komitmen Iklim Anggota G20 Tak Ambisius
Greenpeace: Komitmen Iklim Anggota G20 Tak Ambisius
LSM/Figur
RI-Inggris Teken MoU Kurangi Sampah Plastik dan Polusi Laut
RI-Inggris Teken MoU Kurangi Sampah Plastik dan Polusi Laut
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau