Saat ini, masih ada kesenjangan gender penggunaan internet di Asia Pasifik. Pengguna internet perempuan jumlahnya lebih sedikit dari pengguna internet laki-laki dengan gap sebesar 264 juta jiwa, atau sekitar 6 persen.
Selain itu, terdapat kesenjangan akses internet antara wilayah perdesaan dan terpencil dengan wilayah perkotaan.
Baca juga: Pemberdayaan Perempuan Penting untuk Capai SDGs
Untuk itu, Retno menyampaikan perlunya inovasi digital yang inklusif, termasuk berinvestasi di berbagai teknologi finansial dan start-up yang dipimpin oleh perempuan, mendorong peningkatan infrastruktur digital, dan memperluas akses untuk pelatihan literasi digital.
Ketiga, memastikan penggunaan teknologi transformatif untuk menjaga perdamaian dan kesejahteraan.
Teknologi baru seperti kecerdasan buatan telah memberi warna baru pada hubungan antara teknologi dan geopolitik.
Di satu sisi, teknologi transformatif dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan. Namun di sisi lain, dapat dipergunakan niat jahat yang dapat memperdalam rivalitas global.
Oleh karenanya, perlu adanya pengelolaan di tingkat kawasan untuk mencegah penggunaan yang salah, sekaligus memastikan kontribusi teknologi bagi peningkatan ekonomi yang berkelanjutan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Baca juga: Para Profesional Muda Didorong Akselerasikan SDGs
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya