KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia akan menghadirkan beragam acara sampingan hingga pameran seni dan budaya dalam World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali.
Selain terlibat dalam forum utama, para delegasi maupun peserta juga diharapkan dapat merasakan suasana Bali dengan hadirnya berbagai acara sampingan.
Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Sekretariat Panitia Nasional WWF ke-10 yang juga Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja, Selasa (7/5/2024) di Jakarta.
Baca juga: WWF Buka Peluang Investasi Triliunan Rupiah bagi Indonesia
Endra menyampaikan, forum air terbesar dunia yang baru kali pertama diadakan di Indonesia tersebut melibatkan banyak pemangku kepentingan, sehingga penyelenggaraannya dipersiapkan secara matang.
Baik yang menyangkut forum utama maupun acara-acara di luar forum, seperti pameran dan ragam seni budaya yang ditampilkan.
"Sebuah kebanggaan bagi Indonesia bisa menjadi tuan rumah penyelenggaraan WWF ke-10. Kami ingin peserta yang hadir tidak hanya mengikuti forum utamanya saja, tetapi juga bisa ikut merasakan suasana Bali yang berbeda," kata Endra dalam rilis tertulis.
Indonesia selaku tuan rumah telah menyiapkan 280 sesi dalam WWF ke-10, termasuk 55 acara sampingan serta 10 sesi spesial.
Baca juga: Ratusan Kendaraan Listrik Siap Kawal WWF Ke-10 di Bali
Rangkaian acara akan dibuka dengan Balinese Water Purification Ceremony yang merupakan salah satu ritual adat khas Bali dengan konsep kegiatan Rahina Tumpek Uye dan Upacara Segara Kerthi.
Ketua Bidang V Fair and Expo WWF ke-10 sekaligus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pun telah mengungkapkan dukungan utama yang akan diberikan Kemenparekraf adalah memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi Melukat.
Melukat adalah ebuah proses budaya memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi ini nantinya akan melibatkan pemerintah daerah setempat.
Baca juga: Desa Ini Bakal Pamerkan Tata Kelola Air Berbasis Kearifan Lokal ke Delegasi WWF
Kemenparekraf juga akan berpartisipasi pada Indonesia Pavilion dengan mengisi konten-konten pariwisata dengan virtual reality (VR), penjualan paket wisata rendah karbon, dan rangkaian pameran.
Selain itu kementerian terlibat dalam penyediaan suvenir dan goodiebag Wonderful Indonesia, menghadirkan konten dan aktivasi gim yaitu "Lokapala", hingga memamerkan dan menjual produk-produk UMKM pilihan dan berkualitas melalui planogram.
Pembukaan pameran akan dilakukan pada 20 Mei 2024 bertempat di Nusa Dua Hall BNDCC.
Setelah rangkaian kegiatan WWF ke-10 selesai, para peserta juga akan diajak bersafari menikmati keindahan Bali seperti Museum Air di Tabanan, Jatiluwih UNESCO World Heritage Site, Danau Batur Kintamani, dan Cultural Village Ubud.
Baca juga: Menuju WWF ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Antisipasi Risiko Bencana Alam
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya