Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Wujudkan Ketahanan Pangan di Tengah Perubahan Iklim

Kompas.com - 10/05/2024, 09:28 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertanian adalah salah satu sektor yang terkena dampak dari perubahan iklim secara langsung.

Iklim yang berubah menyebabkan pola tanam menjadi sulit untuk diprediksi. Pada beberapa musim, terjadi kekeringan panjang sehingga daerah pertanian akan kekurangan air yang dapat menyebabkan gagal panen.

Sementara itu, musim penghujan yang berlangsung cukup lama menyebabkan banjir di daerah pertanian, dapat mengakibatkan gagal panen, hama tanaman pun bisa menjadi lebih resisten akibat penggunaan pestisida.

Menurut Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Achmat Sarifudin, perlu berbagai inovasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan permasalahan di bidang pertanian terhadap produktivitas pertanian serta ketahanan pangan, salah satunya melalui pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna.

Baca juga: Indonesia Masuk Tingkat Kelaparan Kategori Sedang, DBS Donasi Pangan

“Pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Pra-panen yaitu teknologi mekanisasi peralatan dapat digunakan untuk mendukung budidaya komoditas pertanian,” jelas Achmat. 

Hal itu ia sampaikan pada Forum Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN, Kawasan Sains Subang, Selasa (7/5/2024) lalu.

Isu pangan dan pertanian di Indonesia

Menurutnya, ada juga berbagai macam isu permasalahan pangan dan pertanian yang terjadi di Indonesia, di antaranya kebutuhan pangan yang terus meningkat karena peningkatan jumlah penduduk.

Pemanfaatan lahan baku sawah yang belum optimal sehingga indeks pertanaman di Indonesia masih rendah, hingga lahan rawa pasang surut masih banyak yang belum dimanfaatkan.

Baca juga: Patogen Tular Tanah Jadi Masalah bagi Jagung, Bisa Pengaruhi Ketahanan Pangan

“Negara penghasil pangan eksportir pangan beras semakin membatasi expornya, pergeseran tenaga kerja khususnya milenial dari sektor pertanian ke sektor lain yang berdampak kepada kekurangan tenaga kerja untuk memproduksi pangan, tuntutan mutu produk pertanian yang semakin meningkat, persaingan harga pangan di pasar nasional maupun global,” papar Achmat.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kehadiran Teknologi Tepat Guna pra-panen akan menghasilkan efisiensi serta efektifitas yang cukup berpengaruh pada hasil panen. 

Serta, dapat mengatasi permasalahan perubahan iklim, mendukung konsep ekonomi hijau, dan meningkatkan ketahanan pangan.

"Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh konsep Internet of Things dan penerapannya memberikan kemudahan bagi para pengguna untuk mengatasi permasalahan di bidang budidaya,” ungkapnya.

Tentang teknologi tepat guna

Dalam kesempatan yang sama, Kepala ORPP BRIN Puji Lestari mengajak pihak-pihak terkait khususnya kepada Kementerian Pertanian untuk duduk bersama membantu mencari solusi yang diperlukan. 

Baca juga: Kodim Magetan-Dispertan Kolaborasi Dorong Produksi Tanaman Pangan

Salah satunya melalui pengembangan dan pemanfaatan TTG yang mampu menjawab kebutuhan dan permasalahan masyarakat dengan tidak merusak lingkungan.

“TTG harus dapat dioperasionalkan dan dipelihara secara mandiri oleh masyarakat serta memberikan nilai tambah baik dari sisi ekonomi dan lingkungan," tutur dia. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE

Pemerintah
Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

Teknologi Pendinginan Bisa Cegah 2 Miliar Ton Emisi Akibat Food Loss

LSM/Figur
Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Kemenko Marves dan IGCN Kolaborasi Pusat Unggulan Rumput Laut

Pemerintah
Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Studi: Industri Peternakan Sapi Dapat Kurangi Emisi Hingga 30 Persen

Pemerintah
RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

RGE Komitmen Dukung Transisi Energi Hijau, Targetkan 90 Persen Energi Bersih pada 2030

Swasta
Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Berkat Program CSR Vinilon Group dan Solar Chapter, Warga Desa Banuan Kini Merdeka Air Bersih

Swasta
Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan 'ESG Tech Environmental Services'

Kelola Limbah Plastik, Amandina Raih Penghargaan "ESG Tech Environmental Services"

Swasta
PBB: Planet yang Sehat  Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

PBB: Planet yang Sehat Disumbang dari Laut yang Juga Sehat

LSM/Figur
Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Perlindungan Terhadap Biodiversitas Tingkatkan Perekonomian Bangsa

Pemerintah
Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah Ungkap Indonesia Punya Potensi Energi Surya 3.300 GW

Pemerintah
Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Mengintip Strategi Efisiensi Energi Sido Muncul hingga Raih Lestari Awards 2024

Swasta
HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

HUT Ke-70 SGM, Beri Dukungan Gizi dan Pendidikan untuk Generasi Indonesia

Swasta
Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Potensi Laut RI Melimpah, Tapi Baru Sumbang 7,9 Persen PDB

Pemerintah
Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

Standar Penegakan Hukum Jadi Katalis Investasi Keuangan Berkelanjutan

LSM/Figur
Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Sri Mulyani Serukan Sinyaling Harga Karbon Internasional

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau